Komisi D DPRD Jatim Harap Dishub Perketat Uji Kelayakan Bus Angkutan Pariwisata

Liputan Cyber || Jatim

Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, Khofidah, angkat suara terkait tragedi kecelakaan maut bus pariwisata asal Bali yang menyebabkan empat orang meninggal dunia di lokasi wisata Kota Batu. Pihaknya berharap Dishub Perketat uji kelayakan Bus angkutan pariwisata.

 

Seperti diketahui, bus pariwisata asal Bali mengalami rem blong, sehingga menyebabkan kecelakaan beruntun di depan hotel Wonderland, pertigaan Lippo Plaza Batu, Rabu (8/1/2025) sekitar pukul 19.29 WIB. Akibat kejadian tersebut terdapat 4 orang korban meninggal dunia dan belasan orang lainnya mengalami luka-luka baik berat maupun ringan.

 

Politikus asal Malang itu meminta semua pihak, khususnya pemilik PO bus pariwisata untuk instropeksi, dimana armada bus yang digunakan haruslah layak jalan dan dicek kembali sebelum mengangkut orang karena ini bisa membahayakan penumpang dan pengguna jalan lainnya.

 

“Kejadian seperti ini, semua pihak seharusnya jadi bahan evaluasi, kalau itu kendaraan umum, yang pertama itu PO busnya, kedua sopirnya, ketiga pihak yang mempunyai kewenangan bus ini laik jalan atau tidak, yaitu Dishub,” jelas  Khofidah saat dikonfirmasi,Jumat (10/1/2025).

 

Khofidah juga meminta agar Dinas Perhubungan lebih teliti dalam pemeriksaan dan memastikan kendaraan angkutan umum dalam kondisi yang aman dan layak digunakan, terkhusus dalam proses uji KIR kendaraan angkutan. “Ketika bus itu dicek, petugas uji KIR harus bener-bener bekerja secara profesional. Kalau tidak layak jalan ya jangan diloloskan sebelum  diperbaiki kekurangan kekuranganny,” pinta politikus asal fraksi PKB.

 

Anggota DPRD Jatim dari Dapil Malang Raya ini juga berpendapat Dinas Perhubungan perlu memeriksa kelayakan kendaraan umum saat memasuki daerah wisata, khususnya daerah wisata yang berada diketinggian seperti Bromo Semeru, dan Batu.

 

“Perlu itu, karena Batu, Malang Raya itu tempat wisatanya kan banyak. Tapi posisi Batu kan kontur jalannya banyak yang naik dan turun serta berkelok kelok,” jelas Khofifah.

 

“Ini menjadi antisisipasi dan bagian dari bahan evaluasi setelah kejadian beberapa kecelakaan. Terus dibuat aturan seperti itu menurut saya bagus. Agar kejadian itu tidak terlulang,” pungkasnya. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

KONI Jatim dan RS Ubaya Kerja Sama Strategis Penanganan Cedera Atlet dan Persiapan Puslatda

Jum Jan 10 , 2025
Liputan Cyber || Jatim Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur menjalin kerjasama dengan  Rumah Sakit Universitas Surabaya (RS Ubaya) untuk kemajuan olahraga di Jawa Timur.   Salah satu bentuk kerjasama ini adalah pelaksanaan Sport Clinic yang memberikan perhatian serius terhadap kesehatan dan kesiapan atlet-atlet yang akan berkompetisi dalam ajang […]