Pemeriksaan Virus Corona Terbukti Terakreditasi, Menkes: WHO Beri Apresiasi untuk Indonesia

Jakarta – Liputan Cyber

Menkes menjawab pertanyaan wartawan usai Rapat Terbatas (ratas) di Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat, Selasa (04/02/2020) kemarin.

Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto menyebutkan, bahwa alat pemeriksaan Virus Corona bagi para warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan menggunakan alat dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Atalanta, Amerika Serikat.

“Karena itu tidak diragukan lagi apa yang kita hasilkan. Makanya, WHO kan juga sangat mengapresiasi Indonesia di dalam pemeriksaannya dan sebagainya dan terbukti kita sudah terakreditasi untuk itu,” ujar Menkes menjawab pertanyaan wartawan usai Rapat Terbatas (ratas) di Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat.

Menurut Menkes, barang-barang serta yang diimpor dari China tetap aman karena yang dilarang adalah orang, binatang, dan virusnya.

Aturannya, menurut Menkes, sudah ada karena terbukti yang membawa hewan kesayangan seperti kucing sudah dilarang semuanya.

Soal para turis dari negara lain yang masuk, Menkes menyampaikan pemeriksaannya sudah sangat ketat, dengan diperiksa satu per satu menggunakan detector. Kemudian pakai hand gun thermal, serta pengecekan surat-surat kesehatan yang bersangkutan.

Pemeriksaan tersebut, menurut Menkes, berlaku pada semua pintu masuk imternasional gerbang Indonesia, baik itu pelabuhan laut, udara, termasuk perlintasan darat.

WNI yang berada di Natuna, Menurut Menkes semua dalam keadaan sehat.

“Jangan, jangan ada yang positif lah kita berdoa. Karena setiap kata kita itu doa,” katanya. Soal warga negara Asing (WNA) yang ikut, menurut Menkes, karena istri dan anaknya WNI sehingga tidak mungkin ditinggal dan bukan warga negara cina melainkan warga negara dari eropa.

“Enggak ada masalah, karena dia juga kemanusiaan,” imbuhnya.

“Anaknya sama istrinya dibawa, kamu sebagai manusia piye hayo. Enggak boleh lah, kita ini bangsa Indonesia bangsa yang arif yang betul-betul ingin membantu semua orang. Tapi juga ingin melindungi bangsa dan negara kita,” tambahnya.

Mengenai penemuan baru virus Corona lewat kotoran, menurut Menkes, hal itu tidak benar. Ia menyampaikan agar jangan dan tidak mengikuti berita hoaks. “Eggak ada lah, kita jangan mudah termakan isu lah. Dan ini masyarakat kita sekarang ini kan masyarakat yang betul-betul cerdas. Mereka tahu semua,” ujarnya.

Menurut Menkes, Pemerintah juga sangat terbuka, bahkan yang WNI sehat yang ada di Natuna pun HP sudah bisa pegang semua kok.

“Bukan sudah pegang, suruh nyala, suruh nelpon ke mana udah terserah. Itu menunjukkan kita itu sangat terbuka. Pemerintah itu sangat open,” tambah Terawan. Meski makanan boleh masuk, Menkes menyampaikan orang Cina tetap dilarang untuk masuk.

“Ya kirim kontainer kan itu tehnik-tehnik dari mereka bagaimana. Yang paling penting orangnya enggak boleh masuk Indonesia,” tambahnya.

Soal pengontrolan ke Natuna, Menkes menyampaikan tetap melakukan namun jika dipanggil untuk Ratas maupun RDP setelah itu kembali lagi ke sana. “Iya ke sana dong.

Ya sama dengan ke kantor, kantor saya di kemkes, ya kadang-kadang di kantor, kadang-kadang pergi mengunjungi habis gitu balik lagi ke kantor kan gitu sama aja,” pungkas Menkes. ( Red )

admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Pemerintah Masih Kaji Rencana Pemulangan Eks ISIS

Rab Feb 5 , 2020
Jakarta – Liputan Cyber Pada hari Rabu (05/02/2020) sekitar pukul 05:52 Wib, sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang pernah bergabung dengan ISIS saat ini berada dibeberapa negara di Timur Tengah. Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan, bahwa pemerintah saat ini masih mengkaji kemungkinan memulangkan mereka ke Indonesia. Rencana pemulangan mereka itu […]