Liputan Cyber || Jatim
Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Timur (Diskominfo Jatim) melakukan studi komparatif ke Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Bali, Selasa (14/1/2025) guna mendalami implementasi digitalisasi dalam sektor pengelolaan data, pengembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), keamanan informasi, serta keterbukaan informasi publik.
Kunjungan ini dipimpin Imam Fahamsyah, Kepala Bidang Data dan Statistik Diskominfo Jatim bersama Ratna Dyah Ayuningtyas, Kasubag Umum Kepegawaian, Lenny Martarina, Katim Penyusunan Konten Media, Novian Adi Prasetya, Katim Pusat Data, Aulia Bahar Pernama, Katim Layanan, Monev, dan Audit Persandian untuk Pengamanan Informasi, dan Satrio Wahyudi, Katim Monev Penyelenggaraan Statistik Sektoral.
Rombongan Diskominfo Jatim diterima I Putu Sundika, Kepala Bidang Persandian, dan Anak Agung Ngurah Bagus Aryana, Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP). Dalam pertemuan tersebut, Tim Kominfo Jatim diperkenalkan pada aplikasi unggulan Bali, yaitu Data Bali Dalam Satu Portal. Aplikasi ini menjadi pusat data yang mengintegrasikan berbagai sumber dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ke dalam satu laman, sehingga mempermudah pengelolaan dan pengaksesan data secara terpadu.
Lebih lanjut, I Putu Sundika menjelaskan, bahwa penerapan aplikasi lintas OPD di Bali diatur melalui Peraturan Gubernur Bali Nomor 44 Tahun 2021 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Regulasi ini menetapkan pembuatan dan pengelolaan aplikasi baru sepenuhnya berada di bawah kewenangan Diskominfo Bali, sehingga pengelolaan data menjadi lebih terorganisasi.
Kegiatan studi komparatif ini menjadi salah satu langkah strategis Diskominfo Jatim untuk terus berinovasi dalam meningkatkan layanan publik berbasis digital. Foto: Rafly JNR
Dalam menjaga keamanan informasi, Diskominfo Bali membentuk Computer Security Incident Response Team (CSIRT) sejak tahun 2022. CSIRT bertugas menerima, meninjau, dan merespons insiden keamanan siber. Hingga saat ini, tim tersebut telah diperluas ke tiga kabupaten/kota untuk mengantisipasi ancaman cyber crime yang kian meningkat.
Sementara, pemilihan Bali sebagai lokasi studi, karena Bali masuk tiga besar provinsi terbaik dalam Evaluasi Penyelenggaraan Statistik Sektoral 2024, bersanding dengan DKI Jakarta dan Yogyakarta. Seingga menjadi inspirasi bagi Jawa Timur untuk terus mengembangkan sistem digitalisasi yang andal dan aman.
Imam Fahamsyah mengapresiasi pencapaian Bali dalam implementasi digitalisasi, terutama dalam pengelolaan data dan keamanan informasi. Kegiatan studi komparatif ini menjadi salah satu langkah strategis Diskominfo Jatim untuk terus berinovasi dalam meningkatkan layanan publik berbasis digital. “Kami berharap pengalaman dari Bali ini dapat menjadi acuan bagi Jawa Timur dalam mewujudkan pemerintahan berbasis elektronik yang lebih baik,” tuturnya. (Red)