Liputan Cyber || Malang
Beredar viral Vidio kesaksian salah satu suporter Arema FC di media sosial Snack Vidio jika kematian ratusan suporter akibat kesalahan kepolisian yang tanpa henti menembakkan gas air mata ke tribun penonton.
Akibat penembakan gas air mata, membuat ratusan suporter matanya perih dan tidak bisa bernapas dan meninggal dunia dilokasi ada yang di rumah sakit.
Dalam suara yang diunggah dengan menampilkan Vidio waktu kejadian dengan akun Dipakcennel tersebut mengatakan jika pada waktu kejadia, suporter Arema FC semua tertib.
“Ketika pemain Surabaya sudah masuk, ada satu atau dua suporter turun, polisi yang mengamankan yang dibawah, akhirnya anak-anak turun,” ucapnya.
Lanjutnya, seharunya yang diamankan yang dibawah, bukan yang diatas di tribun yang ditembakin polisi.
“Kalau yang tau, yang semalem nonton itu, semua di stadion menyalahkan polisi, kok tiba-tiba nembakin gas air mata dari tribun 1 sampai tribun 14,” terangnya.
Sambungnya, sekarang di stadion tribun 1 dan tribun 2 pintunya cuman 1, mata perih lo ditembakin terus sama polisi bukan sekali dua kali, apalagi di tribun 13-14 ditembakin gak karuan sama polisi.
“Jadi itu bukan kesalahan suporter gak geger, gak anu, biasa, jadi beritanya hoax kalau katanya suporternya geger, tarung, gak ada, mesti aja kelihatan banyak yang meninggal dunia, anak-anak makin marah dan diluar tambah parah, suporter sampai membakar 2 mobil polisi,” ungkapnya. (Red)