Liputan Cyber || Jatim

Kemendukbangga/BKKBN Perwakilan Jawa Timur menegaskan komitmen percepatan penurunan stunting melalui Media Gathering Program: Stronger Together di Trawas, Mojokerto, Kamis–Jumat (27–28/11/2025). Agenda ini menekankan pada Program Genting (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting) dengan kunjungan langsung ke keluarga berisiko stunting.
Plh Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Jatim, Sukamto, menyatakan tahun 2026 menjadi momentum perluasan penanganan keluarga berisiko stunting lewat lima program quick win: Genting, Tamasya, GATI, SIDAYA, dan SuperApps Keluarga.
“Semua program diarahkan memperkuat ketahanan keluarga dari hulu. Cakupan kerja kini tidak hanya kependudukan dan KB, tetapi peningkatan kualitas keluarga secara menyeluruh,” ujarnya.
Ia menekankan keberhasilan program bergantung pada kerja sama lintas sektor, termasuk media massa. “Untuk menyukseskan target 2026, kami menggandeng mitra strategis, terutama media, agar pesan program menjangkau seluruh lapisan masyarakat,” tambahnya.
Dalam kegiatan, peserta mengunjungi rumah Wulan, ibu hamil anak pertama yang masuk kategori keluarga berisiko stunting. Tim BKKBN bersama tenaga kesehatan melakukan pemeriksaan, edukasi gizi, dan memastikan dukungan selama kehamilan.
Ketua Tim Kerja Umum dan BMN BKKBN Jatim, Iwan Yulianto, menegaskan kehadiran jurnalis bukan sekadar peliputan, melainkan bagian kolaborasi pentahelix. Ia menyebut tiga sasaran utama program makanan bergizi gratis, yakni Bumil, Busui, dan Balita non-PAUD.
“Kalau sebelumnya jurnalis hanya menjadi penyambung lidah program pemerintah, kini media berperan langsung memastikan nutrisi keluarga terpenuhi. Ini cita-cita menuju Indonesia Emas 2045,” tegasnya.
Ketua Pokja Insan Jurnalistik Keluarga Berencana (PIJAR), Tunggal Teja Asmara, menambahkan media gathering memperkuat komitmen jurnalis mendukung program pembangunan keluarga.
“Kami tidak hanya meliput, tetapi ikut memastikan pencegahan stunting benar-benar dirasakan masyarakat,” ujarnya.(red)

