Liputan Cyber || Jatim
Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Menkomdigi), Meutya Hafid, mengungkapkan potensi besar ekonomi digital sebagai pendorong utama menuju Indonesia Emas 2045. Dalam orasi ilmiahnya di Sidang Terbuka Universitas Brawijaya, Meutya menekankan bahwa transformasi digital akan memainkan peran penting dalam menciptakan kemajuan ekonomi yang berkelanjutan bagi Indonesia.
Orasi yang bertajuk “Ekonomi Digital: Peluang dan Tantangan Menuju Indonesia Emas” ini disampaikan dalam rangka Dies Natalis ke-62 Universitas Brawijaya, yang digelar di Gedung Samantha Krida, Malang, pada Minggu (5/1/2025). Meutya Hafid menyoroti perkembangan pesat sektor ekonomi digital di Indonesia yang berpotensi mencapai nilai USD 360 miliar pada tahun 2030, menyumbang sepertiga dari total ekonomi digital ASEAN.
“Ekonomi digital Indonesia saat ini menunjukkan tren positif, dengan transaksi digital diperkirakan mencapai USD 90 miliar pada 2024, menjadikannya yang terbesar di Asia Tenggara,” ujar Meutya, seraya menambahkan bahwa sektor e-commerce menjadi motor utama dengan kontribusi terbesar sebesar USD 65 miliar, tumbuh 11% berkat inovasi, seperti video commerce.
Menurut Menteri Meutya, komitmen pemerintah untuk mempercepat transformasi digital bukan hanya untuk meningkatkan produktivitas ekonomi, tetapi juga untuk memberdayakan masyarakat secara inklusif dan berdaulat. Pembangunan infrastruktur digital, pengembangan talenta digital, serta tata kelola ekosistem digital yang adaptif menjadi fokus utama dalam memperkuat ekonomi digital nasional.
Dalam orasi tersebut, Meutya menekankan tiga pilar utama transformasi digital, yaitu melakukan infrastruktur digital dengan melakukan pemerataan akses dan peningkatan kecepatan internet di seluruh wilayah Indonesia untuk memastikan seluruh lapisan masyarakat dapat mengakses manfaat ekonomi digital.
Kedua, meningkatkan talenta digital dengan target untuk melahirkan 9 juta talenta digital pada tahun 2030 melalui program digital talent scholarship, yang bertujuan menciptakan sumber daya manusia yang siap mengisi kebutuhan industri digital masa depan. Dan Kemenkomdigi akan melakukan tata kelola ekosistem digital yaitu menciptakan ruang digital yang aman, inklusif, dan berkelanjutan, dengan menjamin perlindungan data pribadi dan keamanan siber.
Menkomdigi juga mengajak civitas akademika Universitas Brawijaya untuk berperan aktif dalam pengembangan ekonomi digital, melalui kolaborasi antara dunia akademis, pemerintah, dan sektor bisnis. “Universitas memiliki potensi besar dalam membangun ekosistem digital lokal dan nasional,” ungkapnya.
Sidang terbuka yang berlangsung penuh semangat ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh penting, antara lain Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo, M.Si, PhD Med.Sc, Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Brawijaya, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P, dan anggota Majelis Wali Amanat Universitas Brawijaya, Mahfud MD, serta para guru besar, dosen, dan mahasiswa. (Red)