Liputan Cyber – Surabaya
Dalam perhelatan pesta demokrasi yang akan berlangsung di Kota Surabaya pada bulan Desember nanti, KBRS Perjuangan hingga saat ini masih belum menentukan sikap.
Meski banyak isu-isu yang menyatakan jika KBRS Perjuangan mendukung salah satu pasangan calon, organisasi yang dikenal BERANI secara terang-terangan membela kepentingan rakyat itu tidak bergeming, dan semakin solid menyatukan visi serta misi.
Hal itu ditegaskan Yanto Banteng ketika mengadakan konsolidasi sambil ngobrol santai dengan tema “Paseduluran” di Balai Kota Surabaya, Minggu (26/07/2020) siang.
“Terkait Pilwali Surabaya, KBRS Perjuangan masih belum ambil sikap. Karena masih terlalu prematur untuk disikapi,” ujar tegas Yanto Banteng.
Ia menjelaskan, perlu diketahui bersama, bahwa masing-masing bakal calon masih perang opini dan belum mendapatkan rekomendasi dari partai pengusung.
“Tapi bukan berarti Keluarga Besar Rakyat Surabaya tidak memilih pada Pilwali. Kami masih mencari bakal calon yang pro kepada rakyat kecil, yang sering tertindas oleh kebijakan-kebijakan pemerintah,” ujarnya.
“Siapapun bakal calon yang menang nanti dan memimpin Kota Surabaya, jika tidak pro ke rakyat, maka kami tetap kritis,” imbuhnya.
Yanto Banteng menyampaikan, bahwa KBRS Perjuangan beridelogi Pancasila dan Independen. Struktur organisasinya pun memakai sistem kolektif kolegial, dimana kepemimpinannya melibatkan semua pihak.
“Ketika dalam mengeluarkan keputusan, kami lakukan melalui musyawarah, dengan mengedepankan kebersamaan,” pungkasnya. ( Pading )