Liputan Cyber || Batu Jatim
Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) memberikan bantuan senilai total Rp150 juta untuk sepuluh keluarga korban tanah longsor yang terjadi di jalur alternatif wisata Cangar-Batu. Bantuan ini diserahkan langsung oleh Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, didampingi oleh Bupati Mojokerto, Minggu (6/4/2025).
Setiap ahli waris korban mendapatkan santunan sebesar Rp15 juta, yang disalurkan di dua lokasi terpisah, yakni di Dusun Urung-Urung, Desa Jatijejer, Kecamatan Trawas, Mojokerto, yang mengalami 3 korban, dan Dusun Kepuhse, Desa Kepuhse, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo, yang mengalami 7 korban.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Ipul menyampaikan rasa bela sungkawa yang mendalam kepada keluarga korban sambil menyerahkan bantuan tersebut. “Kami hadir untuk memberikan dukungan dan menyampaikan salam dari Presiden Republik Indonesia. Ini adalah bagian dari program Kemensos yang memberikan santunan kepada keluarga yang ditinggalkan, baik yang mengalami luka berat, maupun yang meninggal dunia akibat bencana alam,” ujar Gus Ipul.
Santunan yang diberikan berpedoman pada indeks Kemensos, dengan nominal Rp15 juta bagi yang wafat, Rp5 juta bagi korban luka berat, dan Rp3 juta bagi korban luka ringan. Penyerahan santunan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meringankan beban keluarga korban dan memberikan dukungan moril.
Gus Ipul juga menyebutkan bahwa selain santunan, Kemensos juga memberikan bantuan bahan pokok untuk keluarga yang sedang melaksanakan selamatan tujuh hari setelah kejadian bencana. “Semoga bantuan ini bisa meringankan beban mereka, dan semoga keluarga korban diberikan kekuatan oleh Allah SWT,” imbuhnya.
Kemensos tidak hanya hadir melalui penyaluran bantuan langsung, tetapi juga bekerja sama dengan berbagai pihak terkait. Termasuk, Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Mojokerto-Batu yang telah membantu proses evakuasi korban bersama tim SAR dan relawan. Gus Ipul berharap insiden ini menjadi pelajaran untuk semua agar lebih waspada terhadap potensi bencana alam di masa depan.
Selain itu, Tagana Kabupaten Mojokerto juga telah mendirikan dapur umum untuk memberikan bantuan permakanan kepada para relawan dan keluarga korban, dengan kapasitas memasak 500 porsi. Dapur umum tersebut tetap disiagakan untuk mendukung proses evakuasi dan penanganan pasca-bencana.
“Pemerintah akan terus memberikan dukungan hingga penanganan bencana ini selesai. Proses evakuasi dan penanganan longsor akan terus dipantau, dan keputusan tentang tuntas atau tidaknya evakuasi akan ditentukan oleh Bupati Mojokerto setelah mendengar masukan dari semua pihak terkait,” tutup Gus Ipul.
Penyerahan bantuan ini merupakan bukti nyata komitmen pemerintah untuk hadir dalam meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana, serta upaya bersama dalam meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam di masa mendatang. (Redaksi)