Liputan Cyber || Jakarta
Perempuan Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa (Puanhayati) Nasional menggelar Musyarakat Nasional (Munas) I di Hotel Grand Boutique, Kemayoran, Jakarta, pada 17-18 Desember 2022. Munas I menandai berakhirnya kepengurusan Puanhayati Nasional yang dideklarasikan pertama kali di Yogyakarta pada 13 Mei 2017, sebagai organisasi payung bagi seluruh perempuan Penghayat Kepercayaan se-Indonesia.
Selama periode 2017-2022, Puanhayati telah memiliki 10 kepengurusan provinsi di seluruh Indonesia, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sumatera Utara, Lampung, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Utara. Selain itu, Puanhayati juga berhasil mendirikan 27 kepengurusan di tingkat kabupaten/kota se-Indonesia. Selama lima tahun periode pertama, Puanhayati juga telah berhasil melakukan penguatan kapasitas di internal individu dan organisasi/paguyuban Penghayat Kepercayaan, serta mengarusutamakan nilai-nilai dan budaya spiritual sebagai ciri khas organisasi Penghayat Kepercayaan.
Munas I dihadiri oleh semua delegasi dari 10 pengurus provinsi se-Indonesia, juga dihadiri oleh perkawilan organisasi-organisasi lintas agama/kepercayaan, jaringan Civil Society Organization (CSO), Komnas Perempuan, Direktorat Penghayat Kepercayaan dan Masyarakat Adat (Dit. KMA) Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, serta Kementerian Pemberdaayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA).
Dalam pembukaan Munas, Drs. Sjamsul Hadi, MM, Direktur Dit KMA, menyampaikan harapan yang besar bahwa, di masa depan Puanhayati harus mampu hadir sebagai organisasi Penghayat Kepercayaan yang mandiri dan mampu berkontribusi besar dalam kebangsaan Indonesia, terutama dalam pemajuan kebudayaan, perawatan, dan pemanfaatan kekayaan budaya.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, SE, M.Si, secara virtual juga menyampaikan sambutan secara khusus. Ia menaruh harapan besar bahwa Puanhayati juga bisa berkolaborasi dengan kementerian dalam rangka mewujudkan platform-platform pemberdayaan perempuan dalam rangka mewujudkan masyarakat yang menjunjung tinggi kesetaraan gender.
“Proses Munas I Puanhayati, akhirnya berhasil merumuskan agenda-agenda strategis organisasi, sekaligus mengkontekstualisasi Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) sesuai dengan dinamika perkembangan organisasi, sekaligus menetapkan Dian Jennie Tjahjawati sebagai Ketua Umum Puanhayati Nasional, dan Rela Susanti sebagai Sekretaris Umum Puanhayati Nasional,” ungkapnya.
Dalam penutupan Munas I, Dian Jennie Tjajawati—sebagai Ketua Umum terpilih, menyampaikan pidato yang sangat penting dalam rangka mendorong dan meyakinkan kepada semua pengurus Puanhayati tentang tugas, tanggung jawab, dan agenda-agenda besar tekait dengan pemberdayaan perempuan yang harus diemban oleh Puanhayati. (Red)