Kepolisian Daerah Jawa Timur Targetkan 7.043 KTS Dalam 100 Hari Kedepan

Liputan Cyber – Jawa Timur

Forkopimda Jawa Timur yang terdiri dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto dan Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, Senin malam (08/02/2021), menggelar rapat koordinasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.

Rapat koordinasi PPKM Mikro ini dihadiri oleh satgas Covid-19 Jatim, Pejabat Utama Polda Jatim dan Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Gatot Repli Handoko, serta Pejabat Utama Kodam V/Brawijaya.

Selain itu, pada rapat PPKM Mikro ini juga diikuti oleh Forkopimda Kabupaten/Kota di Jawa Timur secara virtual. Mereka berkesempatan menyampaikan permasalahan atau penanganan Covid-19 di daerahnya masing-masing.

Seperti yang disampaikan oleh perwakilan Bupati dan Walikota yang mengikuti PPKM Mikro. Dalam tanggapannya secara virtual, mereka mengatakan siap untuk melakukan PPKM Mikro di daerahnya masing-masing.

Sementara Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, PPKM Mikro ini akan dilakukan pada tanggal 9 sampai dengan 22 Februari 2021, yang berbasis pada RT / RW, dan Poskonya ada di Desa.

Untuk pemetaan yang telah dilakukan oleh Polda Jatim, untuk RT ada 210 yang masuk kategori zona merah, untuk orange ada 1.245, kuning 10.023, dan zona hijau sebanyak 81.730 yang tersebar di 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur.

“Oleh karena itu, koordinasi dengan Kabupaten/Kota memang menjadi penting untuk membreakdown secara lebih detail. Karena zonasi itu sangat detail sekali, maka setiap hari Selasa, kita selalu mendapat update zonasi di masing-masing Kabupaten/Kota. Perhari ini, Kabupaten Madiun dan Trenggalek masuk dalam zona merah. Namun update permalam ini, Kabupaten tersebut tidak lagi zona merah, tapi Jombang dan Mojokerto. Begitu juga nanti di RT dan RW,” ucapnya Gubernur Jatim dihadapan awak media.

Lebih lanjut Gubernur Jatim menyampaikan, PPKM Mikro supaya sama-sama efektif, semua membatasi dengan kriteria-kriteria tertentu, dengan prosentase dan jam tertentu, serta area tertentu.

“Diharapkan efektivitas PPKM berskala Mikro ini lebih signifikan, dan rencananya Kamis depan, pak Pangdam akan menggelar apel bersama pak Kapolda dan bersama-sama dengan kami. Artinya, seluruh armada dari Kodam V/Brawijaya, Polda Jatim, dan tentu dari Kabupaten/Kota akan berseiring dengan maksimalisasi PPKM berskala Mikro ini supaya lebih signifikan lagi,” imbuhnya.

Dalam rapat PPKM Mikro ini, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto menyampaikan, akan memperkuat Babinsa untuk mendukung program PPKM Mikro meliputi Tracing pasien, mendukung PPKM Mikro di Desa dengan melakukan pembentukan posko, penegakan disiplin, penerapan SOP,  serta sosialisasi.

“Membantu distribusi bantuan dan akan dilaksanakan apel gelar pasukan Operasi PPKM Mikro. Keberhasilan PPKM adalah berhasilnya pelaskanaan testing dan melakukan input data perkembangan secara Rill,” ucapnya saat Rapat PPKM Mikro di Gedung Negara Grahadi, pada Senin Malam.

Selain itu, Kapolda Jawa Timur juga secara penuh mendukung upaya penekanan angka penyebaran Covid-19 di Jawa Timur, dengan pemberlakuan PPKM berskala mikro, dan melakukan upaya pemetaan zonasi di daerah dengan skenario pengendaliannya.

Selanjutnya, juga melakukan optimalisasi Kampung Tangguh Semeru (KTS) yang sudah terbentuk sebanyak 3.449, yang sebelumnya hanya 2.906, dan rencana minggu depan akan menambah 2.104 kampung tangguh. Jika dihitung dari jumlah Polres sebanyak 39, dalam satu minggu akan menambah 50 sampai dengan 100 KTS. Sehingga dalam satu minggu akan terbentuk 5.603 KTS di Jatim.

“Berdasarkan informasi, pengalaman, analisa dan evaluasi, ternyata KTS sangat efektif dalam penanganan Covid-19. Sedangkan dalam 100 hari dari tiga bulan sekarang akan menjadi 7.043 KTS. Selain optimalisasi, kami juga akan memberikan edukasi. Karena Jawa Timur berbasis islam kultural, sehingga kami menindak lanjuti arahan dari bapak Menteri Agama untuk bekerja sama dalam mensosialisasikan protokol kesehatan melalui kegiatan agama, khususnya di hari Jumat,” papar Kapolda Jawa Timur dalam rapat.

Selain itu, Kapolda juga menambahkan, untuk berpartisipasi dengan tokoh berpengaruh, tokoh formal, atau Informal. Kemudian dengan komunitas dan organisasi, serta mendorong jajaran untuk menggunakan sarana budaya dalam menyampaikan misi atau pesan terkait dengan protokol kesehatan dan 3M, lalu pemasangan banner indor juga telah dilakukan dilokasi atau titik strategis.

“Selain strategi preemtif, kami juga melakukan strategi preventif dengan pembagian masker, dan strategi penindakan hukum dengan melakukan operasi yustisi, dengan bekerja sama dengan TNI dan Satpol PP. Tentunya akan melaksanakan PPKM dengan penerapan RT, yaitu Merah, Orange yang menjadi utama kami,” jelas Irjen Pol Nico Afinta.

Tak hanya itu, program donor Plasma Darah Konvalesen yang dilakukan oleh personil juga sudah dilakukan, dan Kapolda juga sudah lakukan pengecekan secara langsung.

“Kami akan berkoordinasi terus dengan dokter Joni, Kabid Dokes kami dan dengan PMI. Sehingga darah anggota yang lulusan universitas Covid-19 bisa menyerahkan darahnya kepada PMI,” pungkas Putra daerah berpangkat Jendral Polisi Bintang dua itu.

Polda Jatim juga sudah menyiapkan rumah sakit Polri yang tersebar diseluruh jajaran di Jawa Timur, dan dapat digunakan untuk masyarakat. Selanjutnya untuk pelaksanaan 3M dan vaksinasi menjadi bagian penting serta pengawasan zonasi juga menjadi atensi bersama. ( Humas / Mulyono )

admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Ini Penjelasan Lengkap Polri Atas Meninggalnya Ustad Maaher di Rutan Bareskrim

Sel Feb 9 , 2021
Liputan Cyber – Jakarta Mabes Polri memberikan penjelasan seputar meninggalnya Ustaz Maaher At-Thuwailibi alias Soni Eranata di Rumah Tahanan (Rutan) Bareskrim Polri. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengungkapkan, perkara Ustad Maaher masuk tahap 2 dan sudah diserahkan ke kejaksaan. Sebelum tahap 2 (barang bukti dan tersangka diaerahkan ke […]