Liputan Cyber || Jatim
Hujan deras yang melanda wilayah Kabupaten Jember sejak Jumat (3/1/2024), mengakibatkan banjir di sejumlah desa di Kecamatan Wuluhan dan Kecamatan Ambulu. Ketinggian air di beberapa titik mencapai 10-20 cm menyebabkan genangan di pemukiman serta persawahan warga.
Sebagai langkah tanggap darurat, Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Jember bersama sejumlah pihak mendistribusikan paket sembako untuk mendukung Dapur Umum (DU) mandiri di wilayah terdampak. Pendistribusi dilakukan di lima lokasi, yakni Desa Kesilir, Desa Ampel, Desa Lojejer, Desa Glundengan di Kecamatan Wuluhan, serta Desa Ambulu di Kecamatan Ambulu. Masing-masing desa menerima lima paket sembako.
Koordinator Tagana Kabupaten Jember, Yoyon,, seeprti dikutip pada laman dinsos jatim, Senin (6/1/2025) menyebutkan bahwa pihaknya bergerak cepat untuk memastikan kebutuhan dasar warga terdampak dapat terpenuhi.
“Kami ingin masyarakat yang terdampak dapat segera menerima bantuan, untuk mengurangi beban mereka, terutama dalam menghadapi kondisi darurat seperti ini,” ujarnya.
Hasil asesmen menunjukkan dampak banjir cukup signifikan di sejumlah desa. Di Desa Kesilir, 70 kepala keluarga (KK) terdampak, dengan 2 KK dilaporkan rumahnya tergenang air. Di Desa Ampel, 44 KK terdampak di beberapa RT.
Sementara itu, di Desa Lojejer terdapat 216 KK terdampak di beberapa RT dan RW. Desa Glundengan mencatat 67 KK terdampak, atau sekitar 201 jiwa. Di Desa Tegalsari, Bedengan, Ambulu, sebanyak 15 KK dilaporkan terdampak banjir.
Selain distribusi bantuan, Tagana Kabupaten Jember juga memantau jalan utama Wuluhan-Ambulu yang tergenang air setinggi 20 cm sepanjang 100 m. Upaya ini dilakukan untuk memastikan keamanan pengguna jalan dan mencegah potensi kecelakaan.
Yoyon juga menambahkan, penanganan banjir kali ini menjadi ujian kolaborasi lintas sektor di Jember. “Kami sangat mengapresiasi kerja sama semua pihak yang terlibat, mulai dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), perangkat desa, hingga relawan di lapangan. Ini menunjukkan semangat gotong royong yang luar biasa, karena tanpa kerja sama, mustahil penanganan ini bisa berjalan cepat dan efektif,” jelasnya
Penanganan banjir ini melibatkan berbagai unsur, termasuk BPBD Kabupaten Jember, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Satpol PP, Bhabinkamtibmas, staf kecamatan, serta perangkat desa di wilayah terdampak. Sebanyak 15 personel Tagana diterjunkan untuk membantu distribusi bantuan dan mendukung kebutuhan warga di lapangan.
Tagana Kabupaten Jember menegaskan komitmennya untuk terus berperan aktif dalam mendukung masyarakat terdampak bencana, baik melalui bantuan logistik maupun upaya mitigasi dan pemantauan kondisi di lapangan. (red)