Liputan Cyber || Pasuruan Jatim
Dalam rangka memperingati Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) pada Oktober mendatang, Sekretariat Bersama Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jawa Timur sukses menggelar Arisan Ilmu Nol Rupiah (AINR) Edisi 60 di Baung Conservation Center (BCC), Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Baung, Kabupaten Pasuruan.
Mengusung tema “Pengenalan Ekosistem dan Pentingnya Konservasi dalam Pengurangan Risiko Bencana”, kegiatan ini dihadiri sekitar 70 relawan dari berbagai daerah di Jawa Timur. Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I) Jawa Timur turut hadir sebagai mitra strategis dalam menyebarluaskan kesadaran konservasi.
Diskusi dipandu oleh Andi Iskandar Zulkarnain, pengelola kawasan TWA Gunung Baung, dan Jessica dari Tim BCC. Dalam paparannya, Andi menyoroti tiga tantangan utama dalam konservasi, yakni konflik penggunaan lahan, kesadaran individu, dan efektivitas kampanye.
“Konflik lahan seringkali menjadi penghambat utama dalam upaya konservasi. Selain itu, kesadaran individu, seperti pemilahan sampah, masih perlu ditingkatkan. Kampanye konservasi juga harus lebih kreatif dan menyentuh langsung ke masyarakat,” ungkap AndiAndi melalui keterangannya, Rabu (12/3/2025).
Sementara itu, Aminudin, Humas FK3I Jatim, menegaskan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam konservasi. “Konservasi bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau lembaga tertentu, tetapi tanggung jawab kita semua. FK3I Jatim berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan edukasi seperti ini,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut, Rizki Daniarto, Koordinator Bidang Humas SRPB Jatim, menyampaikan bahwa kolaborasi akan terus diperluas dengan berbagai aksi nyata, termasuk penanaman bibit pohon.
Acara ini ditutup dengan buka puasa bersama dan ramah tamah, didukung penuh oleh Baung Conservation Center, Baung Canyon, Sparta Corner, dan Cleo. Diharapkan, kegiatan ini menjadi langkah konkret dalam membangun kesadaran kolektif akan pentingnya konservasi untuk mitigasi bencana di masa depan. (Red)