Liputan Cyber || Jatim
Pertandingan panahan tradisional dalam ajang Festival Olahraga Masyarakat Daerah (FORDA) II Jawa Timur Tahun 2024 Induk Organisasi Olahraga (COOM/Inorga) Persatuan Panah Tradisional Indonesia (PERPATRI) yang berlangsung di Lapangan A dan B Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, pada Minggu hingga Senin (1-2/12/2024), tak hanya melombakan Jenis Olahraga (Jenor) saja, melainkan juga sebagai ajang melestarikan budaya melalui pakaian tradisional yang dikenakan para peserta.
Seperti pakaian yang dikenakan kontingen tim PERPATRI dari Kabupaten Banyuwangi, mereka mengenakan pakaian tradisional dari Suku Osing dan berhasil meraih apresiasi sebagai kostum terbaik di ajang FORDA Jatim II 2024 ini.
Saat dikonfirmasi Rabu (4/12/2024), Ketua Umum PERPATRI Nusantara Jaya Kabupaten Banyuwangi, Naufal Fajrul Haqi menyampaikan, kostum tradisional yang dikenakan adalah pakaian khas dari Suku Osing khas Banyuwangi.
“Kostum khas Banyuwangi yang kami kenakan ini menggunakan kain Sembong dengan batik Gajah Oling motif khas Banyuwangi. Kami bangga dan bahagia telah mengenalkan adat budaya kami yaitu Osing melalui olahraga PERPATRI ini,” ujar Naufal.
Lebih lanjut, Naufal menerangkan, apresiasi yang didapat terhadap predikat kostum terbaik ini ialah berupa bunga. Dikatakanya, memang biasanya di ajang perlombaan PERPATRI selalu ada penghargaan kostum terbaik untuk mengapresiasi pemanah yang telah berupaya untuk mengenalkan budayanya masing-masing.
“Kesan saya sangat luar biasa sekali, mendapat apresiasi ini. Marena bisa menjadi bagian dari pelestari budaya yang diadakan PERPATRI di even FORDA ini,” terangnya.
Alasan memakai pakai kostum tradisional ini, diungkapkan Naufal, selain untuk bertanding ialah untuk mengenalkan ciri khasnya Banyuwangi, dan menumbuhkan rasa cinta kepada pakaian tradisional untuk anak-anak, karena anak-anak sekarang dirasa sulit mengenal budaya sendiri, sehingga dengan perpatri ini selain dikenalkan olahraganya juga mengenalkan cinta akan budaya.
“Harapan ke depan, melalui ini semoga kami bisa terus menumbuhkan rasa cinta kepada anak-anak untuk mencintai budaya lokal masing-masing. Selain itu, semoga atlet-atlet ini, semakin giat lagi berlatih. Bukan hanya berolahraga, tapi juga kita mengenal tradisi dan budaya yang ada di Indonesia,” ungkap Naufal.
Selain mendapat apresiasi sebagai kostum terbaik, Naufal juga membeberkan, tim Banyuwangi meraih dua kemenangan lain. Pertama, juara dua Jenis Olahraga (Jenor) Horsebow U18 putra, yang dirai oleh atlet bernama Javier Evan dari sekolah MTSN 11 Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi. Dan kedua, juara tiga di Mix Bow U18 Putr, yang diraih oleh atlet bernama Nazwa Ilhami dari SMP 17 Agustus 1945 Glenmore Kabupaten Banyuwangi.
“Kami cukup senang dengan perolehan ini walaupun sebetulnya, belum memenuhi target kita. Karena target kita bisa memperoleh medali di pertandingan resmi. Karena prestasi kemenangan kita mendapatkan medali di pertandingan Exsibisi. Harapannya, tetap bersemangat berlatih kami selaku pengurus juga tetap selalu mengevaluasi bagaimana bisa baik lagi. Dan perolehan ini, akan kita hadiahkan untuk hari jadi Kabupaten Banyuwangi,” pungkasnya. (Red)