Fokus Kesehatan Warga, Wali Kota Eri Cahyadi Sampaikan Strategi Penuhi Target STBM

Liputan Cyber || Surabaya Jatim

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, memaparkan capaian Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) kepada tim verifikator secara daring, di Ruang Sidang Walikota, Senin (14/4/2025). Dalam paparannya, Wali Kota Eri menyampaikan bahwa Kota Pahlawan telah mencapai 100 persen Open Defecation Free (ODF) atau bebas buang air besar sembarangan.

 

Capaian STBM di Surabaya, Pilar ke-1 Stop Buang Air Besar Sembarangan mencapai 100 persen, Pilar ke-2 Cuci Tangan Pakai Sabun mencapai 95 persen, Pilar ke-3 Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga mencapai 99 persen, Pilar ke-4 Pengelolaan Sampah Rumah Tangga mencapai 88 persen, dan Pilar ke-5 Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga mencapai 80,24 persen.

 

“Pemkot Surabaya telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya sanitasi yang baik. Salah satunya dengan menggerakkan masyarakat untuk melakukan pendampingan kepada warga melalui KSH dan dasawisma yang ada di setiap RT,” kata Wali Kota Eri.

 

Eri Cahyadi menyampaikan komitmen dan strategi Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam memenuhi 5 Pilar STBM melalui berbagai langkah strategis. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dan peran serta masyarakat untuk mewujudkan Surabaya yang sehat dan sejahtera.

 

“Dengan percepatan SDM, memantapkan ketahanan daerah melalui pembangunan infrastruktur, maka pemenuhan STBM 5 Pilar bisa terpenuhi di Kota Surabaya. Selain itu, tugas kami adalah menaikkan peran serta masyarakat,” ujarnya.

 

Berbagai program pengembangan kapasitas, promosi, dan kampanye perubahan perilaku juga terus digalakkan, termasuk pelatihan PHBS dan pengawasan kualitas air minum untuk sanitasi Puskesmas.

 

Wali Kota Eri menyampaikan berbagai inovasi di bidang sanitasi dan pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan Surabaya, antara lain 40 Kampung Zero Waste, Suroboyo Bus, 16 Eco Pesantren, Kampung Pengurangan Kantong Plastik, 10 Eco Kampus, pengelolaan sampah organik menjadi kompos di 6 pasar, pengelolaan sampah di 9 TPS 3R, 655 Bank Sampah, 26 Rumah Kompos, Budidaya Maggot dan Black Soldier Fly.

 

“Surabaya juga memiliki TPA Benowo Landfill Gas, penyediaan biopori, pembuatan Eco Enzim dari limbah kulit buah, serta daur ulang sampah menjadi baju, tas, dan kerajinan,” imbuhnya.

 

Dalam hal teknologi sanitasi aman, Pemkot Surabaya memiliki Aplikasi Senja untuk layanan sedot limbah dan Aplikasi Replica untuk memantau penyedotan tinja. Selain itu, dikembangkan pula Sistem Aplikasi Maintenance IPAL (Simipal) untuk pemeliharaan IPAL aset Pemkot. Data menunjukkan peningkatan layanan penyedotan tinja dari tahun ke tahun.

 

Inovasi septic tank Modis Baya juga dikembangkan untuk rumah panggung di wilayah pantai dan sungai. Pemkot Surabaya juga aktif dalam jejaring pasar sanitasi, termasuk regulasi bebas kantong plastik, program padat karya sanitasi, kolaborasi dengan ITS mendirikan perusahaan air minum kemasan HE2O, dan pembangunan jamban sehat oleh kelompok masyarakat.

 

“Untuk penyediaan sarana sanitasi dan air yang berkelanjutan, PDAM Surabaya terus berinovasi dengan pemasangan master meter, platform pelayanan pelanggan multi-channel, peluncuran 1000 smart water meter, dan Customer Information System (CIS). Implementasi komponen Gender Equality, Disability, and Social Inclusion (GEDSI) juga menjadi perhatian di berbagai fasilitas publik dan perkantoran,” tututrnya.

 

Berbagai upaya ini telah membuahkan hasil, dengan deklarasi 100 persen Open Defecation Free (ODF) pada Maret 2023, serta penghargaan Terbaik I Nasional STBM kategori Pertama dan Kota Sehat Nasional Swastisaba Wistara ke-3 di tahun yang sama. Pada tahun 2024, Surabaya kembali meraih Terbaik I Nasional STBM Award Kategori Pertama dan akreditasi Kota Sehat WHO SEARO.

 

“Dengan berbagai strategi dan inovasi yang terus dikembangkan, Wali Kota Eri Cahyadi optimis Surabaya dapat terus meningkatkan kualitas sanitasi dan kesehatan masyarakat menuju terwujudnya kota dunia yang maju, humanis, dan berkelanjutan,” ucap dia.

 

Sementara itu, Ketua Tim Verifikasi STBM sekaligus Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur, drg Sulvy Dwi Anggraini, menyampaikan bahwa capaian STBM di Surabaya sangat luar biasa dan sudah mencapai lebih 70 persen untuk semua pilar. Ia berharap upaya yang sudah dilakukan Pemkot Surabaya dapat terus berlanjut dan meningkatkan akses sanitasi layak bagi masyarakat.

 

“Verifikasi lapangan akan dilakukan pada tanggal 15 April 2025 dengan mengambil sampel masing-masing 2 kelurahan dari 10 kecamatan. Hasil verifikasi akan dibahas dalam rapat pleno pada tanggal 16 April 2025 untuk menentukan apakah Surabaya layak mendapatkan predikat Paripurna untuk 5 Pilar STBM,” pungkasnya. (redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Diduga Kisruh Internal !!! Polsek Sukolilo Surabaya Serahkan Rokok Ilegal ke Bea dan Cukai Jatim

Sel Apr 15 , 2025
Liputan Cyber || Surabaya Kasus peredaran rokok tanpa ijin (ilegal) kini sudah marak terjadi diwilayah Jawa Timur dan diduga kuat dalam melakukan pengiriman sudah berkerja sama dengan pihak Expedisi. Seperti yang terjadi Selasa 25 Maret 2025 lalu.   Pengiriman rokok ilegal dari Pamekasan, Madura dimuat menggunakan armada Truck Fuso dengan […]

Breaking News