Liputan Cyber – Jawa Timur
Ketua Komisi D DPRD Jatim, dr Agung Mulyono mengapresiasi kebijakan minyak goreng satu harga menjadi Rp14.000 per liter. Kebijakan pemerintah pusat ini juga diterapkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“Ini kebijakan pemerintah yang keren. Duet Gubernur Khofifah dan Wakil Gubernur Emil Dardak telah ikut menerapkannya. Kebijakan bidang ekonomi ini perlu kita apresiasi bersama,” kata dr Agung Mulyono dikonfirmasi, Senin (31/1/2022).
Berdasarkan pantauan di lapangan, lanjut Agung, harga minyak goreng mulai berangsur normal pasca-kebijakan tersebut diterapkan sejak 19 Januari lalu. Baik itu pasar ritel modern maupun di pasar tradisional. “Masyarakat di bawah senang, karena minyak goreng sudah ga mahal lagi,” sebut dr Agung.
Diungkapkannya, kebijakan ini sangat membantu masyarakat. Karena minyak goreng ini termasuk kebutuhan pokok rumah tangga, dimana sejak beberapa bulan lalu harga meroket tinggi bahkan langka. “Nah saat ini saya cek di lapangan, stok maupun harga sudah berangsur normal,”terang Agung Mulyono politisi dari daerah pemilihan Jawa Timur IV Situbondo, Banyuwangi dan Bondowoso ini.
Menurutnya, kebijakan ini perlu didukung bersama oleh seluruh stakeholder baik itu pengusaha besar, pabrik, distributor hingga ritel kecil. “Kalau kebutuhan masyarakat terpenuhi, maka otomatis dapat menekan laju inflasi di Jawa Timur,” pungkas dr Agung yang juga Ketua Komisi D DPRD Jatim.
Seperti diketahui, pemerintah menerapkan kebijakan satu harga untuk minyak goreng kemasan dengan harga Rp14.000. Sebanyak 250 juta liter minyak goreng disediakan pemerintah setiap bulannya selama jangka waktu 6 bulan kedepan.
Gubernur Khofifah pun menyebut bahwa kebijakan minyak goreng satu harga merupakan upaya lanjutan pemerintah untuk menjamin ketersediaan minyak goreng dengan harga terjangkau. Tujuannya, untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga serta pelaku usaha ultra mikro dan mikro.
Penyediaan minyak goreng dengan satu harga ini, kata Khofifah, dilakukan melalui ritel modern yang menjadi anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo). Sedangkan untuk pasar tradisional diberikan waktu satu minggu untuk melakukan penyesuaian.
Menurut Khofifah, langkah tersebut sebagai upaya mencegah terjadinya aksi penimbunan dan aksi borong mengingat pada dasarnya stok aman. Terlebih menjelang bulan puasa Ramadlan. Stok aman sampai 6 bulan kedepan dengan harga Rp14.000/ liter. ( Kasan )