PPKM Darurat, Dirlantas Polda Jatim Laksanakan Pengendalian Mobilitas Masyarakat

Liputan Cyber – Jawa Timur

Dalam pelaksanaan kegiatan PPKM Darurat yang dilaksanakan mulai tanggal 3 sampai 20 Juli 2021, Jajaran Polda Jatim melakukan pengendalian mobilitas masyarakat. Di Jatim, ada 7 (tujuh) titik perbatasan antar Provinsi dan ada 82 titik pengendalian antar rayon dan Kabupaten.

Apa yang akan dilakukan? Untuk perbatasan antar provinsi, akan dilakukan pengecekan yang akan masuk ke wilayah Jawa Timur. Yang di cek adalah bebas Covid-19 Antigen 1X24 jam serta harus mempunyai keterangan keperluan ke Jatim.

“Jika seseorang ini tidak bisa menunjukkan hasil Antigen dan Surat keterangan, maka petugas akan meminta agar masyarakat dikembalikan ke tempat asal,” kata Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Latif Usman.

Karena saat ini sedang dilaksanakan PPKM Darurat, sehingga seluruh tempat wisata di Surabaya dan wilayah Jatim lainnya untuk sementara waktu ditutup. Selain itu, tempat ziarah juga ditangguhkan selama PPKM Darurat.

“Selain itu, untuk angkutan umum seperti bus, mungkin antar provinsi, perjalanan dari Jakarta ke Jatim. Sesuai intruksi Mentri Dalam Negeri, penumpang bus maksimal 70 persen dan penumpang wajib membawa hasil Rapid Antigen,” tambahnya.

Sementara untuk pengendalian antar rayon, di bagi menjadi 7 (tujuh) rayon. Diantaranya Surabaya Raya, Malang Raya, Madiun Raya, Madura Raya, Tapal Kuda Raya, Tuban Raya dan Bojonegoro Raya.

“Di samping tujuh rayon, ada peraturan Perwali dan Perbup yang mengharuskan orang masuk ke Kabupaten harus dilakukan pengecekan,” ujarnya.

Sementara itu, di setiap batas kota akan didirikan Pos, yakni pos pembatasan mobilitas. Dimana petugas akan melakukan kegiatan rekayasa jalan maupun penutupan jalan dan akan melakukan patroli. Dimana tempat itu menjadi konsentrasi masyarakat berkumpul, sehingga harus di tutup.

“Seperti di Alun-alun, Taman Bungkul, Jalan Darmo, Tunjungan, Tugu Pahlawan, dan tempat lain seperti pasar maupun mall dan restoran harus sesuai dengan PPKM Mikro Darurat,” pungkasnya.

Ada 75 titik pembatasan mobilitas yang tersebar di 39 Kabupaten/Kota dan 86 pos pengendalian. Selain itu, kegiatan lain nantinya akan dilakukan edukasi, sosialisasi maupun penegakan protokol kesehatan yang sudah di maping. (Kasan)

admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Tinjau Pos PPKM Darurat di Jawa Timur, Ini Kata Kabaharkam Polri

Ming Jul 4 , 2021
Liputan Cyber – Jawa Timur Kabaharkam (Kepala Badan Pemeliharaan dan Keamanan) Polri Komjen Pol. Arief Sulistyanto didampingi Kakoorlantas Polri Irjen Pol Istiono dan Wakapolda Jatim Brigjen Pol Selamat Hadi Supraptoyo meninjau pos penyekatan di Bundaran Waru Surabaya, pada Minggu (04/07/2021) pagi. Saat melakukan peninjauan, Arief mengatakan, bahwa adanya penyekatan tersebut […]