Vaksinasi Massal di Sumenep Ditinjau Forkopimda Jatim

Liputan Cyber – Sumenep

Forkopimda Jawa Timur yang terdiri dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, Kapolda Jatim Irjen Pol Dr. Nico Afinta didampingi pejabat utama (PJU) Polda Jatim serta Forkopimda Kabupaten Sumenep, Bupati, Dandim dan Kapolres, Kabupaten Sumenep, pada Sabtu (12/06/2021) sore, meninjau Vaksinasi massal di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Kegiatan peninjauan vaksinasi massal ini dilaksanakan di Pendopo Agung Keraton, Kabupaten Sumenep, Madura. Sebelumnya, peninjauan juga sudah dilakukan di beberapa kabupaten/kota di Jatim. Diantaranya, Kediri, Lamongan maupun di Bangkalan.

Sementara itu, untuk vaksinasi massal sendiri dilaksanakan di 5 (lima) lokasi berbeda, dengan jumlah peserta mencapai 1.500 orang. Selain itu, untuk setiap lokasi berjumlah 300 orang. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi terjadinya kerumunan pada saat dilaksanakan vaksinasi.

Lima lokasi yang digunakan sebagai tempat vaksinasi diantaranya, Pendopo Agung Keraton, Kantor Pemkab, Polres, Kodim dan Puskesmas Pamolokan. Sedangkan untuk prioritas vaksinasi ini, diprioritaskan kepada lansia.

Saat tiba di Pendopo Agung Keraton, Forkopimda Jawa Timur langsung meninjau peserta vaksinasi. Gubernur Jatim bersama Pangdam dan Kapolda sempat melakukan tanya jawab kepada para lansia yang mendapatkan vaksinasi.

Gubernur Jatim menyebutkan, pada dasarnya di Sumenep ini kondisi pengendalian Covid-19 sangat bagus. BOR ICU nol dan BOR Isolasi 19 persen, sedangkan standart WHO 60 persen, dan ini jauh dibawanya. Sehingga proses pengendalian Covid-19 berjalan sangat baik.

“Untuk menjaga mewujudkan kekebalan komunitas hard komuniti, diharapkan bisa diikuti oleh seluruh warga masyarakat sumenep, seluruh Vaksinator, pemberi layanan kesehatan supaya sinergi semua pihak melakukan penyegeraan pelaksanaan vaksinasi,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Sementara itu, terkait dengan Kabupaten Bangkalan, ada 4 (empat) Kecamatan yang masuk katagori zona merah adalah Kecamatan Arosbaya. Ada empat kecamatan yang menjadi proses perhatian lebih seksama, diantaranya kecamatan geger, klampis, arosbaya dan kota.

“Semua pendekatan sudah dilakukan, Pak Pangdam melibatkan banyak tim dan Pak Kapolda juga melibatkan banyak tim. Proses penebalan bisa memberikan pelayanan lebih cepat sudah dilakukan,” tambahnya.

Pemprov sendiri sudah menurunkan tim, diantaranya kita ingin memastikan bahwa seluruh puskesmas harus bisa memberikan layanan kepada masyarakat dan tidak boleh ada layanan kesehatan yang terhenti.

“Seperti misalnya ibu-ibu, jangan sampai kesulitan mendapatkan layanan persalinan. Seperti rawat jalan dipastikan bahwa berjalan seperti semula, sehingga tim dokter dari Kodam, Polda dan Pemprov menangani di masing-masing puskesmas,” pungkasnya. (Kasan)

admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Polisi Narkoba Jember Tangkap 4 Pengedar Ganja, 2 Diantaranya Mahasiswa

Sab Jun 12 , 2021
Liputan Cyber – Jember Jajaran Polres Jember berhasil ungkap peredaran ganja yang dijual secara online, 4 warga berhasil diamankan, dimana kedua diantaranya adalah Mahasiswa sebuah PTS tinggi di Malang. Mereka adalah BO (29) warga Kebonsari Jember, AW (30) warga Jalan Trunojoyo Jember, IS dan IM keduanya mahasiswa di Malang. “Awal […]