Persiapan Hari Raya Nyepi, Pangkoarmada II Hadiri Upacara Melasti di Pantai Arafuru

Liputan Cyber || Jatim

Panglima Komando Armada II (Pangkoarmada II), Laksda TNI I. G. P. Alit Jaya, didampingi Ketua Daerah Jalasenastri Armada II, Ny. Yully Alit Jaya, mengikuti Upacara Melasti dalam rangka Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947. Upacara sakral ini berlangsung di Pantai Arafuru, Akademi Angkatan Laut (AAL), Bumimoro, Surabaya, pada Minggu (23/3/2025).

 

Upacara Melasti merupakan prosesi penyucian diri bagi umat Hindu sebelum menyambut Hari Raya Nyepi. Ritual ini bertujuan untuk membersihkan alam semesta, termasuk bumi pertiwi dan seluruh isinya, dari berbagai pengaruh negatif. Tradisi ini dilakukan dengan mengambil Tirta Amerta atau air suci dari sumber kehidupan, seperti laut, pantai, atau danau, yang dipercaya memiliki kekuatan spiritual untuk menyucikan diri dan lingkungan.

 

Dalam suasana yang penuh khidmat, rangkaian prosesi Upacara Melasti yang dipimpin oleh Ida Pandita Wijaya Kusuma Putra Nirmala ini, berlangsung lancar, khidmat dan rahayu. Tampak hadir bersama keluarga mengikuti persembahyangan upacara Melasti di Pantai Arafuru, Laksda TNI (Purn) ING Sudihartawan, Laksda TNI (Purn) Kompiang Arimbawa, Laksda TNI (Purn) I Wayan Suarjaya, beserta prajurit TNI AL beragama Hindu di wilayah Surabaya dan umat Hindu warga Surabaya dan sekitarnya.

Kehadiran Pangkoarmada II dalam upacara ini menunjukkan dukungan TNI AL terhadap keberagaman budaya dan tradisi keagamaan di Indonesia. Laksda TNI I. G. P. Alit Jaya menyampaikan bahwa kegiatan ini juga mencerminkan nilai-nilai kebhinekaan yang harus terus dijaga. “Upacara Melasti ini bukan hanya tentang penyucian diri bagi umat Hindu, tetapi juga sebagai simbol pembersihan dan keharmonisan alam semesta. TNI AL senantiasa mendukung setiap kegiatan keagamaan yang membawa nilai-nilai kebaikan, persatuan, dan keharmonisan,” ujar Pangkoarmada II.

 

Upacara Melasti menjadi bagian penting dalam rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi. Setelah prosesi ini, umat Hindu akan menjalani Catur Brata Penyepian, yaitu empat pantangan utama selama Hari Raya Nyepi, yang meliputi Amati Geni (tidak menyalakan api), Amati Karya (tidak bekerja), Amati Lelungan (tidak bepergian), dan Amati Lelanguan (tidak bersenang-senang). (Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Satpol PP Surabaya Tindak Dua RHU Penjual Miras di Bulan Ramadan

Ming Mar 23 , 2025
Liputan Cyber || Surabaya Jatim Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya meningkatkan pengawasan terhadap Rekreasi Hiburan Umum (RHU) selama bulan Ramadan. Langkah ini diambil untuk menjaga ketertiban dan ketentraman umum selama Bulan Suci Ramadan.   Satpol PP Kota Surabaya bersama Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar), […]

Breaking News