Liputan Cyber || Jatim
Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Lawn Tenis Indonesia (Pelti) Jatim memiliki nahkoda baru. Ini setelah calon tunggal, Ismed Jauhar, terpilih sebagai Ketua Umum Pengprov Pelti Jatim secara aklamasi pada Musyawarah Provinsi (Musprov) Pelti Jatim 2024, Sabtu (28/12/ 2024) di Gedung Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) Universitas Negeri Surabaya. (Unesa)
Ismed menggantikan ketua periode sebelumnya, Ir. Husein Latief yang telah habis masa jabatannya. Ismed akan memimpin Pengprov Pelti Jatim untuk periode 2025-2029 mendatang.
Musprov Pelti Jatim kali ini dihadiri oleh 28 pengkab dan pengkot Pelti se-Jatim. Jumlah ini sudah kuorum karena lebih dari 2/3 pengcab Pelti yang hadir dalam acara ini.
“Ini amanah sekaligus tantangan bagi saya. Karena ke depan, banyak yang harus kami kerjakan agar Pengprov Pelti Jatim mampu mempertahankan dan meningkatkan prestasi yang telah ditorehkan oleh kepengurusan sebelumnya,” tutur Ismed setelah terpilih.
Memang tak mudah bagi ketum Pelti Jatim yang baru. Sebab, kepengurusan sebelumnya menancapkan standar prestasi yang cukup tinggi dengan menjadi juara umum tiga edisi Pekan Olahraga Nasional (PON), Jabar 2016, Papua 2021 dan Aceh-Sumut 2024.
Apalagi, pada PON NTB 2028 nanti, sejumlah atlet tenis andalan Jatim dipastikan tak bisa tampil lagi karena pensiun dan sejumlah faktor lainnya.
“Saya sangat menyadari itu. Tapi, kami akan bekerja keras untuk melahirkan atlet-atlet hebat di masa mendatang lewat pembinaan berjenjang dan program yang telah kami siapkan. Memang akan membutuhkan waktu untuk menjadikan mereka menjadi atlet yang matang, tapi setidaknya kami akan membuat fondasi yang kuat bagi atlet-atlet muda berbakat,” ujar Ismed.
Pria yang juga Ketua Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) itu mengungkapkan, salah satu program yang akan ia jalankan dalam waktu dekat adalah membentuk 8 pengkab/pengkot di sejumlah kabupaten/kota yang belum terbentuk kepengurusannya.
Ia yakin, dengan terbentuknya kepengurusan di sejumlah daerah yang belum memiliki pengkab/pengkot, pembinaan olahraga tenis lapangan akan lebih masif dan menarik animo masyarakat yang lebih besar. Sehingga semakin banyak atlet-atlet potensial dari daerah yang akan bermunculan.
Sementara untuk penjaringan atlet-atlet potensial, Pelti Jatim di bawah kendalinya akan melakukan pembinaan terhadap atlet-atlet berprestasi di sejumlah kejuaraan, baik multievent seperti Porprov maupun single event seperti Kejurprov atau turnamen-turnamen lainnya.
“Mungkin kita akan perbanyak kejuaraan daerah di Jatim. Karena dari situlah kita bisa melihat dan menjaring atlet-atlet bertalenta bagus. Yang terbaik akan kita masukkan Puslatda. Kami juga memberikan kesempatan bagi atlet potensial. Mereka bisa menggantikan atlet Puslatda karena akan diberlakukan promosi degradasi,” jelas Ismed.
Pesan Ketum KONI Jatim
Sementara itu, Ketua KONI Jatim M. Nabil mengapresiasi mulusnya pergantian Ketua Umum Pengprov Pelti Jatim dari Husein Latief ke Ismed Jauhar. Ini menunjukkan bahwa roda organisasi Pelti Jatim berjalan cukup bagus.
“Sesuai dengan salamnya: ‘sukses organisasi!’, mereka menunjukkan bahwa pentingnya keharmonisan di level pengurus. Tongkat estafet diteruskan dengan baik oleh pengurus yang baru. Dan itu terbukti, lewat kesuksesan organisasi, Pelti Jatim berhasil menorehkan prestasi gemilang tidak hanya di level nasional, tapi juga internasional,” katanya.
Nabil pun yakin, kepengurusan Pelti Jatim yang baru bakal mampu menghasilkan prestasi. Pasalnya, Pelti Jatim sudah teruji dan telah terbukti menghasilkan prestasi yang luar biasa bagi olahraga di Jawa Timur, khususnya di multievent seperti PON.
“Kehitungnya PON 2016, PON 2021 dan PON 2024, dan itu jelas mereka juara umum. Bahkan di dua PON terakhir, tenis Jatim sapu bersih,” ujar Nabil.
Oleh Karena itu, Nabil berpesan agar prestasi ini harus dipertahankan. Berikutnya, Nabil meminta kepengurusan yang baru ini menyiapkan kader-kader untuk regenerasi atlet supaya ada pembaharuan.
“Caranya, regenerasi itu adalah dengan sering menggelar Kejurprov di internal Jatim, dan memberikan kesempatan kepada atlet untuk ambil bagian di kejuaraan-kejuaraan single event di luar. Kalau tidak seperti itu, nanti agak susah kesinambungan yang dilakukan atlet-atlet ini,” ujar Nabil.
Nabil berharap, di bawah kepengurusan baru ini, tenis semakin semarak di selusuh kabupaten/kota. Menurutnya, ini sudah menjadi tugas mereka supaya prestasi yang telah mereka raih tidak terputus.
“Sekarang antusiasme masyarakat di daerah, seperti Blitar dan kota maupun kabupaten lain sedang marak. Antusiasme publik terhadap tenis ini harus diakomodir oleh kepengurusan Pelti yang baru ini,” pungkas Nabil. (Red)