Liputan Cyber || Sidoarjo
Terkait adanya dugaan pencurian BBM Bersubsidi di wilayah Kabupaten Sidoarjo yang sempat diberitakan oleh media ini beberapa waktu lalu, Direktur Media Liputan Cyber secara resmi melaporkan SPBU 54.61257 Jalan Raya By Pass Juanda ke kantor Pertamina.
Pelaporan yang dilakukan oleh Dirut Media Liputan Cyber ke Pertamina, lantaran ada dugaan persekongkolan jahat antara pengusaha SPBU 54.61257 Jalan Raya By Pass Juanda dengan pelaku minyak ilegal (480).
Pimpinan mlMedia Liputan Cyber Supandi menjelaskan, bahwa pelaporan dugaan persekongkolan jahat antara pengusaha SPBU 54.61257 dengan pelaku mafia minyak secara resmi sudah dilaporkan.
“Laporan sendiri dilakukan melalui Call Center Pertamina 135, dan Alhamdulillah akan segera diberikan jawaban setelah 2 kali 24 jam kepada Direktur,” terang Supandi.
Untuk harapan pelaporan ini, sambungnya, kami dari Redaksi Media Liputan Cyber meminta pihak Pertamina Jatim segera bertindak dan memberikan sangsi terhadap SPBU 54.61257 Jalan Raya By Pass Juanda, Kabupaten Sidoarjo.
“Kalau dibiarkan pihak SPBU bekerja sama dengan pelaku mafia minyak yang melakukan pencurian BBM Solar Bersubsidi, negara pasti dirugikan. Oleh karena itu, saya selaku Pemimpin Redaksi Media Liputan Cyber berharap Pertamina segera melakukan tindakan tegas,” ungkap Fandi.
Perlu diketahui, wartawan media Liputan Cyber pada tanggal 29 Juli 2024 lalu, menemukan pengisian BBM jenis Solar Bersubsidi di SPBU 54.61257 Jalan Raya By Pass Juanda, Kabupaten Sidoarjo, ke Truck Colt Diesel modifikasi dengan angka pengisian hingga 2 juta lebih.
Setelah dipertanyakan kepada sopir Truck tersebut, ia menjelaskan, bahwa pengisian BBM jenis Solar Bersubsidi tersebut atas perintah Roni, yang dikenal sebagai Mafia Minya (480).
Selain itu, sang sopir Truck modifikasi yang diketahui bernama Ulum juga menjelaskan, bahwa nanti akan ada pengurus bernama Tigor yang mengkondisikan. Seolah-olah dugaan pencurian BBM Solar Bersubsidi sudah terstruktur, terorganisir dan masif.
Tidak hanya itu saja, wartawan Liputan Cyber juga menerima ancaman melalui chat dari media sosial WhatsApp, dengan mengaku sebagai Edi Macan. (Redaksi/Eko)