Liputan Cyber – Surabaya
Keluarga Besar Rakyat Surabaya ( KBRS ) Perjuangan beramai-ramai mendatangi kantor Satpol PP Provinsi Jawa Timur di Jl. Jagir Wonokromo Surabaya, pada hari Kamis ( 03/09/2020 ) pagi.
Kedatangan pembela kedaulatan rakyat Surabaya itu bukan untuk melakukan aksi demo, melainkan memberikan kejutan atau prank kepada komandan penegak perda Jawa Timur di Hari Ulang Tahun Ke – 57.
Prank yang tidak diketahui sebelumnya oleh segenap pimpinan maupun pegawai itu, dilakukan oleh 2 punggawa KBRS Perjuangan di teras depan kantor Satpol PP Provinsi Jawa Timur.
Keduanya tiba-tiba membuat gaduh, dengan berteriak-teriak meminta KTP-nya setelah terjaring patroli. Dengan nada marah dan tidak mau mendengar penjelasan dari anggota Satpol PP, sehingga menjadikan petugas juga ikut ngotot menjelaskan permasalahan.
Ribut-ribut tamu tak di undang yang sedang mengamuk pada pagi jam 07.30 Wib itu, menjadikan Jhon Sidi petugas yang menghadapi hanya bisa mundur. Amarah keduanya semakin menjadi, sehingga membuat hampir semua yang ada di kantor keluar untuk mengetahui yang terjadi.
Sekalipun dihadapi dengan banyak petugas, keduanya tidak berusaha menurunkan tensi amarah, dan semakin menjadi. Amarah semakin memuncak, ketika sang komandan keluar dari ruang kerja.
Bapak Budi Santoso yang biasanya melakukan kegiatan paginya dengan berolahraga mengayuh sepeda, hari itu kegiatan rutinnya terhenti karena menemui tamu yang semakin marah melihat keberadaannya.
Teriakkan kembalikan KTP anaknya berkali-kali terucap. Namun terhenti ketika Banteng Cilik anak dari Ketua KBRS Perjuangan muncul di sela-sela mobil dinas dengan membawa Kue Ulang Tahun bertulis angka 57.
Pada saat yang sama, Mimbar, anak dari ustad Zainal juga memberikan bendera Merah Putih terlilit di bambu dan lipatan bendera Merah Putih untuk diserahkan ke Kasat Pol PP provinsi Jawa Timur.
Berbarengan dengan dengan munculnya anak-anak tersebut, anggota KBRS Perjuangan Riono dan ustad Zainal menghindar dari lokasi tanpa sepengetahuan yang lain. Riono dan ustad Zainal adalah anggota KBRS Perjuangan.
Emak-emak dan anggota KBRS Perjuangan yang lain merapat, dibarengi oleh anggota Paguyuban Arek Jawa Timur ( Pager Jati ), Bonek, Aliansi Pemuda NTT di Surabaya dan Mahasiswa.
Kemeriahan belum lama tercipta, mendadak semua pandangan dialihkan pada pintu gerbang yang saat itu dibiarkan tanpa penjagaan. Semua yang berada di lingkup kerja kantor berusaha mendekat pada teras kantor.
Yanto Banteng muncul dengan aktifitas khasnya, bengak-bengok dengan mengangkat megah phone. Walaupun sudah tidak lagi menjadikan kejutan, tetapi penyerahan Ikatan Sapu Lidi menjadi begitu menarik. Karena makna filosopi dipaparkan lengkap oleh Ketua KBRS Perjuangan.
“SELAMAT DAN SUKSES untuk Bapak Budi Santoso. Rahayu, Nuwun,” ucap Yanto Banteng.
Rangkaian acara prank pada Budi Santoso diakhiri nyanyi bareng mengikuti alunan suara Krisyanto vokalis Jamrud. ( Pading )