Liputan Cyber || Jember, Jawa Timur
Kasus dugaan pelepasan pelaku narkoba yang dialami kepala desa Dusun Dawuhan, RT 008, RW 002, Desa Sumberanom, Kabupaten Bondowoso Misyono yang sebelumnya ditangkap oleh Satresnarkoba Polres Jember beberapa waktu lalu semakin dipertanyakan publik.
Pasalnya, dari hasil konfirmasi kepada Kasat Narkoba Iptu Nurman oleh salah satu team investigasi yuridis Media Panjinasional ke Mapolres Jember ada dugaan permainan hukum oleh pihak kepolisian Satresnarkoba Polres Jember dengan Satresnarkoba Polres Bondowoso, Jawa Timur.
“Semua pelaku ada 11 orang mas. Dan dari 11 tersebut hasil dari pengembangan 7 tempat (TKP),” kata Kasat Narkoba Iptu Nurman kepada wartawan team investigasi yuridis Media Panjinasional saat dikonfirmasi ke Polres Jember, Senin (06/11/2023).
Awal kronologis penangkapannya, lanjut Iptu Nurman, petugas menangkap bandar dan kurir narkoba. Setelah diintrogasi mengarah ke Kepala Desa Dusun Dawuhan Misyono dan Slamet, Kabupaten Bondowoso dan selanjutnya dilakukan penangkapan terhadap keduanya.
“Untuk oknum kepala desa Misyono petugas tidak menemukan barang bukti narkoba. Sedangkan untuk pelaku Slamet, petugas mengamankan 1 poket narkoba jenis sabu-sabu,” terangnya.
Masih lanjut Iptu Nurman, kalau dilihat dari fisiknya, oknum kepala desa Misyono itu mungkin sudah lama mengkonsumsi narkoba. Namun saat penangkapan tidak ditemukan barang bukti. Oleh karena itu, karena keduanya ditangkap diwilayah Bondowoso, makanya dilimpahkan ke Satresnarkoba Polres Bondowoso.
“Sedangkan untuk barang bukti 7,9 gram yang di rilis oleh Kapolres Jember, itu barang bukti dari 7 TKP tersebut, bukan barang bukti oknum kepala desa,” ungkapnya. (Redaksi)
