Liputan Cyber || Surabaya Jawa Timur
pemerintahan Kota Surabaya menggelar zoom meeting Diskusi panel tentang penguatan keamanan dan kenyamanan Kota Surabaya dari berbagai dampak negatif dan destruktif daerah digital dan modern yang diselenggarakan di pendopo Polsek Gunung Anyar Surabaya. Rabu, 10.00- 13.25. (14/12/2022)
Adapun yang hadir mengikuti zoom meeting diskusi panel; Camat Gunung Anyar ARIO BAGUS PERMADI, bersama Staf.serta Lurah dan staf;
Kelurahan Gunung Anyar Kelurahan Gunung Anyar tambak
Kelurahan Rungkut menanggal
Kelurahan Rungkut tengah.
Dari SDN Rungkut menanggal 1
Serta dari SMP SMA wilayah Gunung Anyar.
Kapolsek Gunung Anyar Iptu Roni Ismullah,SH,MM. Bersama PJU dan Anggota personil Polsek Gunung Anyar
Danrami 0831/05 Koramil Rungkut Imam Subandi melalui Peltu Jatmiko SH Babinsa Kelurahan Gunung Anyar
Dan Anak- anak sekolah SMP maupun SMA.
Dalam diskusi panel Zoom meeting yang berada di pendopo mapolsek Gunung Anyar kapolrestabes Surabaya menerangkan bahwa,
Dalam zoom meeting diskusi panel kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Josep Gunawan menjelaskan, Akhir-akhir ini muncul dalam bentuk konten perubahan konten-konten muncul menjadi viralisasi dan perhatian masyarakat banyak, konten yang dibuat oleh anak-anak ataupun masyarakat tertentu dan dapat perhatian bahkan di respon
Melihat situasi tersebut banyak kelompok-kelompok ormas maupun kelompok masyarakat dikarenakan munculnya aksi dari pada kelompok-kelompok tertentu, untuk melakukan penindakan secara kelompok dengan tokoh agama dari Muhammadiyah Pancasila maupun kelompok lain.
Pertamanya bersifat konten yang menjadi ruang pertemuan di ruang digital kurang lebih 37 Akunt, yang ikut sekitar 100 dalam 37 akun member yang sudah teridentifikasi daripada para member yang adakemudian konten tersebut tidak saling mengenal satu sama lainnya pada saat mereka berkomunikasi dalam digital.
Seperti mengejar masyarakat walaupun tidak melakukan tindakan dan konten ini dimunculkan juga di media dan apabila telah viral tempat berhenti dan menghilang.
Seperti datang ke suatu tempat seperti kejadian di warkop yang viral di medsos tersebut sangat melebihi batas mereka melakukan tindakan bahkan terbukti ada bekas tembakan softgun.
Dari atensi Bapak Kapolda Jatim Toni Harmanto yang saat ini juga intens setiap kesempatan mengikuti perkembangan media sosial terutama di kota Surabaya sebagai sentral Jawa Timur selalu menanyakan perkembangan dan setiap saat dalam penyelesaian kita semoga Jawa Timur kondusif. “Terang kapolrestabes Surabaya.
Dalam acara Zoom meeting diskusi panel seusai kapolrestabes Surabaya menerangkan dilanjutkan Walikota Erika Cahyadi mengatakan bahwa,
Dilanjutkan walikota Surabaya Eri Cahyadi mengungkapkan, Terkait dengan maraknya gangster yang ada di kota Surabaya maka kita ambil kata anak-anak tersebut kita masukkan ke dalam sekolah kebangsaan
Kita punya harga diri bahwa Kota Surabaya bisa memberikan edukasi terhadap anak tersebut dengan proses kita data dari Kecamatan atau Lurah RT RW anak tersebut, kemudian kita masukkan ke liponsos untuk mendapatkan edukasi apa yang sesuai dengan anak-anak tersebut, kemudian kita arahkan menjadi anak bangsa yang berbakti kepada kedua orang tua dan berguna terutama bagi kota pahlawan kota Surabaya ini khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya.”Singkat walikota
Peltu Jatmiko SH Babinsa 0831 5 Kelurahan Gunung Anyar menjelaskan kepada media bahwa, Apa yang sudah terjadi dan kejadian tersebut kontrol kendali pengawasan dari pihak orang tua ya Yang merasa mempunyai anak remaja khususnya laki-laki karena saat ini yang jelas dari kelompok-kelompok tersebut merekrut daripada anak laki-laki.
“dan khususnya yang biasanya keluar malam itu paling tidak harus dibatasi dan harus diawasi karena jangan sampai nanti terlibat dalam hal atau kegiatan tersebut merugikan satu anak, mungkin orang tua.”jelas Peltu Jatmiko SH Babinsa Koramil Rungkut 0831/05 Kelurahan Gunung Anyar
Kapolsek Gunung Anyar Iptu Roni Ismullah,SH,MM. kepada media menjelaskan bahwa Zoom meeting diskusi panel ini untuk mencari solusinya karena kebanyakan di usia-usia anak-anak remaja khususnya yang sering terjadi kejadian-kejadian atau mungkin di wilayah Surabaya yang kedapatan biasanya di usia-usia SD dan SMP yang mana itu ikut-ikutan gangster tersebut
Dan biasanya kejadian tersebut pada malam hari dan itu pun sudah larut malam berarti satu poin yaitu berarti pengawasan dari pihak orang tua untuk masing-masing instansi terutama mungkin dari polsek Koramil ataupun mungkin Kecamatan tetap melaksanakan razia Yang jelas dalam tiga pilar tersebut keliling.
Harapannya diskusi panel ini supaya bisa menyerap pelajar-pelajar sekolah SD SMP SMA supaya tidak melakukan hal-hal yang negatif karena tugas pelajar adalah belajar.
“Peranan orang tua sangat penting dalam pengawasan perhatian dan mengingatkan jangan bosan-bosan mengingatkan anaknya untuk tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak baik dalam pengawasan di waktu malam hari agar diberikan edukasi ngaji bagi yang muslim atau membaca kitab suci bagi yang beragama lain, dan agar tidak keluyuran di malam hari serta harus banyak-banyak beribadah. Dan Harapan saya semoga kota Surabaya ini aman dan damai dari segala bentuk kriminalitas semoga”Terang Iptu Roni Kapolsek Gunung Anyar dengan Humanis.
Camat Gunung Anyar Ario Bagus Permadi selaku tuan rumah penyelenggara di wilayah Kecamatan Gunung Anyar menjelaskan kehidupan media bahwa, Terkait Zoom meeting diskusi panel sebuah kegiatan positif di mana semua pihak duduk bersama untuk memformulasikan terkait bagaimana mencari solusi terbaik dan tindak lanjut adanya kerawanan sosial dan keamanan ketertiban umum yang akhir-akhir ini terjadi di kota Surabaya, “terang Camat Gunung Anyar
“dengan adanya kegiatan ini semua duduk bersama mencari solusi terbaikdan tentunya harapan kita akan terwujud Surabaya yang aman, dan ini sudah diawali dengan kegiatan di mana membuktikan adanya sinergi di Kota Surabaya dan untuk semua pihak bersama memastikan Kota Surabaya aman, Surabaya hebat.
Dan Saya kira penting bagi orang tua untuk bersama-sama kami pemerintah Kota Surabaya tiga pilar Polsek, Koramil, untuk menjaga bersama anak-anak kita memastikan anak-anak pada jam-jam eh lewat malam di atas jam 21.00 dipastikan anak-anak sudah di rumah terus kemudian tentunya memberikan pengertian kepada anak-anak terkait dengan kegiatan-kegiatan yang positif kurangi kegiatan-kegiatan yang tidak perlu pada jam-jam di luar jam pelajaran, fokus di rumah belajar berkumpul dengan keluarga, berkumpul dengan teman-teman pada waktu jam sekolah maupun ekstrakurikuler walaupun masih dibutuhkan lagi di sekolah dan mungkin ngaji bareng, Belajar bareng sinau bareng. “Pungkasnya.(Gon)