Liputan Cyber || Jatim
Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jawa Timur memfasilitasi kegiatan Pengurus Provinsi Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (PERWOSI) Jawa Timur, yaitu Workshop Keolahragaan, yang berlangsung di Platinum Hotel Surabaya, Kamis 19/12/2024).
Workshop sebelumnya dibuka secara langsung oleh Plh Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jawa Timur, Vitri Rahmawati. Lalu, sebagai pembicara utama pada kegiatan ini adalah Ketua Pengprov PERWOSI Jawa Timur, Arumi Bachsin Emil Dardak.
Saat membuka acara, Vitri menyampaikan, bahwa workshop ini bertujuan untuk memantabkan program-program kegiatan pemberdayaan olahraga oleh PERWOSI kabupaten/kota pada tahun 2025.
Menurutnya, ada banyak hal yang bisa didiskusikan dan dipelajari, atau bahkan di evaluasi dari kegiatan-kegiatan pada tahun 2024 yang sudah dilaksanakan.
Sementara itu, sebagai Pembicara Utama, Arumi Bachsin, menyampaikan, kegiatan ini penting dilakukan untuk mengingatkan kembali apa saja program kebijakan PERWOSI yang harus dilaksanakan, terutama dalam upaya pemberdayaan olahraga pada kaum perempuan.
Sebagaimana rekomendasi program kebijakan PERWOSI Jatim 2022-2026, yang antara lain yaitu bekerjasama dengan induk organisasi cabang olahraga masyarakat sesuai peminatan. Bagi cobor yang diminati maka penyelenggaraan kompetisi, dan untuk cabor yang kurang diminati dengan menyelenggarakan Festival.
Selain itu, PERWOSI juga diharapkan mampu memberikan perhatian lebih di wilayah perdesaan agar perempuan lebih rajin berolahraga. Termasuk lebih memberi perhatian pada lingkup Olahraga masyarakat dibandingkan Olahraga pendidikan dan Olahraga prestasi, seta lebih perhatian pada pendirian (baru) dan pengembangan perkumpulan olahraga.
Hal ini juga dilatar belakangi dari data Indeks Pembangunan Olahraga di jatim tahun 2023. Tercatat IPO Jatim pada angka 0,395 atau di atas rerata nasional 0,327.
Dari 9 indikator, ada 3 indikator yang diatas rerata nasional, yaitu SDM, Ruang Terbuka Olahraga, dan Prestasi. Sedangkan 6 indikator lainnya masih di bawah rerata nasional.
Selain itu, dalam perspektif gender, data BPS terkait Statistik Sosial Budaya 2021, menyebutkan bahwa Perkotaan lebih dominan dibandingkan perdesaan. Namun demikian, jika dibandingkan nasional, perdesaan Jatim masih di atas rerata nasional.
“Olah karenanya, perlu sekali dilakukan penguatan program perempuan berolahraga terutama di perdesaan,” ujar Arumi.
Pada kesempatan ini, Arumi juga membagikan kiat sukses menjalankan program di tengah anggaran PERWOSI yang terbatas. Menurutnya, kolaborasi dan sinergi antar stakeholder adalah kunci keberhasilan dan kesuksesan PERWOSI Jatim dalam melaksanakan prgram kegiatannya.
“Secara Prinsip Sinergi dan Kolaborasi mampu menciptakan hasil yang lebih baik, melalui perpaduan antara kekuatan dan sumber daya dari berbagai pihak,” tuturnya.(Red)