Liputan Cyber – Surabaya
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mengimbau masyarakat agar mewaspadai cuaca untuk tiga hari ke depan (22-24/11) terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang.
Kepala Seksi Data dan Infirmasi BMKG Juanda Teguh Tri Susanto, SSi., M.T., mengatakan, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang sesaat pada pagi hari berpotensi di daerah Kab. Mojokerto, Lamongan, Tuban, Nganjuk, Ponorogo, Trenggalek, Kab. Malang, Batu, Kab. Pasuruan, Kab. Probolinggo, Lumajang, Situbondo, Banyuwangi, Bangkalan dan Pamekasan.
Sementara pada siang-sore hari berpotensi terjadi di daerah Sidoarjo, Kab. Mojokerto, Tuban, Bojonegoro, Jombang, Nganjuk, Kab. Madiun, Magetan, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Kab. Blitar, Kab. Kediri, Kab. Malang, Batu, Kab. Pasuruan, Kab. Probolinggo, Lumajang, Bondowoso, Pamekasan dan Sampang. Sedangkan pada malam hari berpotensi terjadi di daerah Kab. Madiun, Kota Madiun, Ngawi, Magetan, Kab. Kediri dan Kota Kediri.
Lebih lanjut dikatakannya, perkiraan cuaca untuk Senin (23/11) pada pagi hari berpotensi terjadi di daerah Pacitan, Trenggalek, Kab. Malang, Situbondo, Pamekasan, Sampang dan Sumenep. Sementara pada siang-Sore hari berpotensi di Surabaya, Sidoarjo, Kota Mojokerto, Kab. Mojokerto, Gresik, Lamongan, Tuban, Bojonegoro, Jombang, Nganjuk, Magetan, Ponorogo, Tulungagung, Kab. Blitar, Kab. Kediri, Kab. Malang, Kota Malang, Batu, Kab. Pasuruan, Kab. Probolinggo, Kota Probolinggo, Lumajang, Jember, Bondowoso, Situbonde, Bangkalan dan Sampang. Sedangkan malam hari berpotensi di daeraha Kab. Madiun, Ngawi dan Banyuwangi.
Perkiraan cuaca untuk Selasa (24/11) terjadi pada pagi hari berpotensi di daerah Kab. Mojokerto, Kab. Malang, Batu, Kab. Pasuruan, Kab. Probolinggo, Bondowoso, Situbondo, Pamekasan dan Sumenep. Sementara pada siang-sore hari berpotensi di daeraha Kab. Mojokerto, Nganjuk, Kab. Malang, Batu, Kab. Pasuruan, Kab. Probolinggo, Lumajang, Bondowoso dan Situbondo.
Sebagai informasi, penyebab cuaca di Indonesia lebih panas saat ini khususnya di wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara yakni dikarenakan terjadi gerak semu matahari posisinya pas diatas pulau Jawa. Sehingga terjadi puncak suhu maksimum mulai dari pulau Jawa hingga Nusa Tenggara.
Tercatat suhu mencapai lebih dari 36 derajat celsius, posisi semu matahari ini biasanya terjadi dua kali setiap tahun. Hal tersebut penyebab penyinaran langsung sinar matahari ke permukaan lebih optimal, sehingga terjadi pemanasan suhu permukaan. Efeknya, selain akan merasakan gerah karena udara panas, kulit juga terasa seperti terbakar, karena kelembapan udara terjadi relatif tinggi.
“Untuk itu diimbau agar tetap menjaga kondisi tubuh. Agar tetap fit hindari minuman soda, alkohol dan makan buah mangga. Sebab, soda dan alkohol bisa memperburuk dehidrasi dan buah mangga bikin diare karena suhu tubuh meningkat,” himbaunya. ( Red )