Pakar Unair Bagikan Tips Meninggalkan Rumah dengan Tenang saat Mudik

Liputan Cyber || Surabaya Jatim

Mudik Lebaran selalu menjadi momen yang dinanti, tetapi di balik itu, muncul kekhawatiran keamanan rumah yang ditinggalkan selama berhari-hari. Pakar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair, Putri Ayuni Alayyannur KM M KKK, membagikan strategi mitigasi risiko agar pemudik dapat meninggalkan rumah dengan lebih tenang.

 

Menurutnya, persiapan keamanan rumah sebelum mudik harus dilakukan secara menyeluruh, mulai dari aspek struktural hingga potensi bahaya yang sering luput dari perhatian. “Sebelum berangkat, lakukan pengecekan menyeluruh terhadap seluruh bagian rumah untuk memastikan tidak ada kerusakan yang bisa memicu masalah selama rumah ditinggal,” ungkapnya, di Surabaya, Rabu (26//3/2025).

 

Selain itu, ia menekankan pentingnya memeriksa saluran air untuk mencegah kebocoran yang dapat menyebabkan genangan atau bahkan kerusakan lebih besar jika terjadi hujan deras. Tak hanya itu, pemilik rumah juga disarankan merapikan seluruh bagian rumah, dari halaman depan hingga belakang, agar tidak ada barang-barang yang berpotensi menjadi sumber masalah, seperti ranting kering atau tumpukan sampah yang dapat memicu kebakaran.

 

Salah satu penyebab utama kebakaran rumah saat ditinggal mudik adalah korsleting listrik. Cabut semua peralatan listrik yang tidak diperlukan dari sumbernya. “Peralatan listrik yang harus tetap menyala, seperti kulkas dan lampu penerangan luar rumah, sebaiknya dibatasi hanya pada yang benar-benar diperlukan,” jelasnya.

 

Selain listrik, keamanan kompor dan tabung gas juga tidak boleh diabaikan. “Pastikan kompor dalam keadaan mati dan regulator gas dilepas untuk mencegah kebocoran yang dapat memicu kebakaran,” terangnya.

 

Ia juga mengingatkan pemilik rumah untuk memindahkan alat elektronik yang ditempatkan di lantai ke tempat yang lebih tinggi, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah rawan banjir. “Jika terjadi hujan deras atau banjir saat rumah ditinggalkan, peralatan elektronik yang tersimpan di lantai bisa terkena air dan menyebabkan hubungan arus pendek,” tambahnya.

 

Seiring berkembangnya teknologi, pemilik rumah mulai mengandalkan sistem keamanan digital seperti smart lock, CCTV, dan sensor kebakaran. Namun, karena faktor human error menjadi celah oleh pelaku kejahatan.

 

“Tidak sedikit pemilik rumah yang sudah memasang alarm atau CCTV, tetapi lupa mengaktifkannya sebelum berangkat mudik. Atau malah meninggalkan perangkat elektronik dalam keadaan menyala yang justru menimbulkan risiko lain,” pungkasnya.

 

Agar teknologi benar-benar efektif, pemudik disarankan untuk melakukan simulasi keamanan sebelum berangkat, termasuk memastikan bahwa semua pintu dan jendela sudah terkunci, sistem alarm berfungsi dengan baik, serta tidak ada perangkat elektronik yang menyala tanpa pengawasan. Selain itu, jika mempercayakan rumah kepada tetangga, pastikan ada komunikasi yang jelas, seperti menyepakati jadwal pengecekan rumah secara berkala dan mekanisme pelaporan jika terjadi sesuatu yang mencurigakan. (Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Wakil Ketua DPRD, Deni Wicaksono Imbau Gunakan Pendekatan Humanis Sikapi Demonstrasi Mahasiswa

Rab Mar 26 , 2025
Liputan Cyber || Jatim Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, Deni Wicaksono, mengimbau semua pihak terkait untuk tidak menggunakan cara kekerasan (represi) dalam menyikapi fenomena demonstrasi menolak UU TNI yang dilakukan mahasiswa beberapa hari terakhir di berbagai kota di Tanah Air, termasuk di wilayah Jawa Timur.   […]