Peringati HUT ke-86, RSUD Dr. Soetomo Gelar FunWalk Bersama 3.000 Karyawan

Liputan Cyber || Jatim

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Soetomo menggelar acara puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-86 dengan FunWalk di Parkir Gedung G RSUD Dr. Soetomo, Surabaya, Sabtu (14/12/2024). Acara yang diikuti sebanyak 3.000 karyawan RSUD Dr. Soetomo ini, turut dihadiri oleh Pj. Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono.

Selain FunWalk, pada puncak peringatan HUT ke-68 RSUD Dr. Soetomo yang diadakan sebagai wujud kebersamaan dan semangat menuju rumah sakit yang tangguh dan terus berkembang tersebut, di dalamnya diadakan berbagai rangkaian kegiatan seperti, medical voice, dentist gempita angklung, nyanyian, penanaman pohon di sekitar rumah sakit, penghargaan atas dokter berprestasi, dan pemotongan tumpeng bersama Pj. Gubernur Jatim.

Dalam keterangannya, Pj. Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan ini. “Tahun ini karyawan diberi kebebasan memilih kegiatan, dan mereka menginginkan sesuatu yang ringan namun penuh kebersamaan. Hasilnya luar biasa, antusiasme peserta sangat tinggi,” ungkapnya.

 

Secara khusus, Pj. Gubernur Adhy juga menyampaikan apresiasi penuh atas seluruh kinerja dan kolaborasi rumah sakit di Jawa Timur, utamanya RSUD Dr. Soetomo untuk terus meningkatkan taraf kesehatan masyarakat di Jawa Timur.

“Taraf kesehatan masyarakat kita semakin meningkat, IPM kita naik tajam menjadi 75,3 naik 0,9 poin. Ini semua berkat kerja keras, kerjasama dan kontribusi seluruh pihak dan rumah sakit, serta elemen termasuk RSUD Dr. Soetomo,” kata Adhy sesaat sebelum melepas ribuan peserta Jalan Sehat.

Adhy mengatakan, naiknya taraf kesehatan masyarakat ini juga merupakan buah dari kerja keras sekaligus peningkatan kinerja dan layanan di berbagai Rumah Sakit utamanya di bawah Pemprov Jatim. Serta, dibarengi dengan inovasi-inovasinya yang bagus.

“Yang terpenting adalah transformasi digital atas seluruh sistem layanan dan rujukan sudah berjalan. Karena kita harus mengedepankan sistem digital untuk memberikan layanan yang terbaik dan akuntabel,” tegasnya.

Transformasi digital disebutnya jadi kunci akan peningkatan layanan kesehatan di masyarakat. Layanan digital juga termasuk didalamnya menata kembali bangunan dan posisi lahan parkirnya untuk memberikan kenyamananan bagi pengunjung rumah sakit.

Sementara itu, Direktur Utama RSUD Dr. Soetomo, Prof. Cita Rosita Sigit Prakoeswa menjelaskan bahwa acara ini merupakan puncak dari rangkaian perayaan yang dimulai sejak 29 Oktober lalu.

“Acara ini diikuti seluruh karyawan kami yang sebenarnya total 7.000 sekian, namun karena keterbatasan tempat sehingga diikuti 3.000 karyawan. Namun meski begitu semangatnya para karyawan mengikuti acara ini antusiasnya tetap tinggi,” ujarnya.

Terkait rangkaian acara penanaman pohon bersama di sekitar rumah sakit, Prof. Cita menerangkan, hal tersebut merupakan wujud kepedulian RSUD Dr. Soetomo sebagai Green Hospital Nasional.

“Kami juga menanam pohon yang ditandai sebuah prasasti pohon kelengkeng merah sebagai simbol kepedulian terhadap lingkungan. RSUD Dr. Soetomo meraih peringkat tiga Green Hospital Nasional, dan ini menjadi motivasi untuk terus peduli pada keberlanjutan lingkungan,” imbuh Prof. Cita.

 

Puncak acara ditutup dengan pemberian penghargaan kepada dokter berprestasi dan pemotongan tumpeng sebagai simbol syukur atas perjalanan panjang rumah sakit ini. Dengan peringatan HUT RSUD Dr. Soetomo ini, Prof. Cita berharap semoga seluruh karyawan semakin semangat meningkatkan kinerjanya.

“Harapan kami, seluruh sivitas hospitalia terus bersemangat menjalankan nilai-nilai etika, profesionalisme, dan inovasi untuk RSUD Dr. Soetomo yang tangguh, tumbuh, dan terus melaju,” pungkas Prof. Cita.

Selain sebagai momen perayaan, acara ini juga merupakan komitmen bersama untuk memperkuat sinergi di sektor kesehatan menuju layanan kesehatan yang lebih baik di masa depan. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Waspada..!! Uka-Uka Gentayangan di Sekitar Anda

Sen Des 16 , 2024
Liputan Cyber || Jakarta Dalam dunia jurnalisme, istilah ‘uka-uka’ sering muncul dalam pembicaraan sebagai simbol ketidakprofesionalan dalam praktik pers, terutama terkait keharusan wartawan mempunyai sertifikasi uka-uka. Uka-uka telah menjadi momok bagi banyak wartawan. Ribuan keluhan muncul ke permukaan yang berisi kekecewaan para wartawan yang dihambat mendapatkan akses informasi dan peluang […]