Liputan Cyber || Jatim
Sebagai upaya mendukung penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang melanda Jawa Timur, Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI) menyerahkan bantuan berupa obat-obatan dan disinfektan kepada Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur. Bantuan ini diterima langsung oleh Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur, Indyah Aryani, di kantor Dinas Peternakan yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Rabu (8/1/2025).
Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur, menyampaikan apresiasi atas kepedulian dan kontribusi ASOHI dalam menangani PMK. Ia mengungkapkan bahwa wabah ini telah menimbulkan tantangan besar bagi sektor peternakan, sehingga dukungan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk mengatasinya.
“PMK tidak hanya berdampak pada kesehatan hewan ternak, tetapi juga pada perekonomian peternak. Bantuan obat-obatan dan disinfektan ini sangat berarti dalam upaya pengendalian wabah di lapangan,” ujar Indyah.
Ia juga menjelaskan, bantuan ini akan segera didistribusikan ke daerah-daerah yang paling terdampak, dengan prioritas pada peternak kecil yang memiliki keterbatasan akses terhadap sarana pengobatan. Selain itu, pihaknya akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memberikan pendampingan teknis kepada peternak agar mereka lebih siap menghadapi ancaman PMK.
Bantuan tersebut akan didistribusikan kepada para peternak yang terdampak, guna mempercepat pengendalian dan pencegahan penyebaran PMK di wilayah Jawa Timur. Menurut ASOHI, langkah ini merupakan bentuk tanggung jawab dan kontribusi nyata asosiasi dalam mendukung keberlangsungan sektor peternakan di Indonesia, khususnya di tengah situasi darurat PMK yang telah mengganggu produktivitas peternak.
Bantuan ini meliputi berbagai jenis obat-obatan yang dibutuhkan untuk mengobati hewan ternak yang terjangkit PMK, serta disinfektan untuk mensterilkan area peternakan. ASOHI berkomitmen mendukung pemerintah dalam penanganan wabah PMK, termasuk melalui edukasi kepada peternak tentang pentingnya biosekuriti dan pencegahan penyakit.
ASOHI memahami betul dampak besar PMK terhadap para peternak, khususnya di Jawa Timur yang merupakan salah satu sentra produksi peternakan terbesar di Indonesia. Oleh karena itu, kami berharap bantuan ini dapat membantu menekan penyebaran wabah dan mendukung kesehatan ternak.
Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan populasi ternak terbesar di Indonesia, sehingga menjadi wilayah prioritas dalam penanganan PMK. Wabah ini telah menyebabkan penurunan produktivitas ternak, terutama sapi, yang merupakan komoditas unggulan di daerah ini.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Peternakan telah melakukan berbagai langkah strategis, seperti vaksinasi massal, penyediaan obat-obatan, serta peningkatan biosekuriti di tingkat peternak. Namun, dukungan dari berbagai pihak, termasuk sektor swasta seperti ASOHI, menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam pengendalian wabah.
Dengan adanya bantuan dari ASOHI, diharapkan situasi darurat PMK di Jawa Timur dapat segera terkendali. Selain itu, kolaborasi ini menunjukkan pentingnya sinergi antara pemerintah, asosiasi, dan masyarakat dalam menjaga keberlanjutan sektor peternakan sebagai salah satu tulang punggung perekonomian daerah.
Dinas Peternakan Jawa Timur juga mengimbau para peternak untuk tetap waspada dan mengikuti arahan pemerintah dalam penanganan PMK. Dengan semangat gotong royong dan kerja sama semua pihak, wabah ini diyakini dapat diatasi, sehingga peternakan di Jawa Timur dapat kembali pulih dan berkembang. (Red)