Liputan Cyber || Jatim
Pagelaran wayang kulit dengan lakon Sirnaning Angkara Murka menjadi puncak peringatan Hari Ulang Tahun Korpri ke-53, Hari Ulang Tahun PGRI ke-79, dan Hari Guru Nasional 2024 di Kota Madiun, Sabtu (7/12/2024). Acara yang digelar di Pahlawan Business Center ini tidak hanya memukau lebih dari 2.000 pecinta budaya tradisional, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat.
Dipimpin oleh dalang ternama asal Kabupaten Blitar, Ki Anom Dwijokangko, pagelaran ini berhasil menyampaikan pesan moral tentang pentingnya menghilangkan sifat angkara murka untuk menciptakan harmoni dalam kehidupan bermasyarakat. Keberadaan pelawak legendaris Abah Kirun serta grup hiburan Cak Percil CS menambah daya tarik acara, menciptakan suasana penuh tawa dan keakraban di tengah masyarakat yang hadir.
Penjabat (Pj) Wali Kota Madiun, Eddy Supriyanto, yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kabakesbangpol) Provinsi Jawa Timur, menyampaikan bahwa pagelaran ini memiliki makna yang mendalam, terutama sebagai momentum untuk mempererat persatuan pasca Pemilukada serentak 2024. “Budaya seperti ini adalah media yang efektif untuk menyatukan masyarakat dan mengingatkan kita semua akan pentingnya menjaga kerukunan serta menjunjung nilai-nilai luhur bangsa,” ujarnya.
Eddy juga menyoroti dampak positif terhadap ekonomi kerakyatan dari acara tersebut. Ratusan pedagang, termasuk penjual kopi, es teh, dan makanan tradisional, terlihat ramai melayani pengunjung yang memadati lokasi. “Acara ini bukan hanya menjadi hiburan, tetapi juga menggerakkan ekonomi masyarakat, khususnya para pelaku UMKM. Ini sesuai dengan visi kami untuk menghidupkan kembali ekonomi kerakyatan,” tambahnya.
Salah satu pedagang, Siti Kurniasih, mengaku senang dengan keramaian acara ini. “Alhamdulillah, malam ini jualan saya laris manis. Pagelaran seperti ini benar-benar membawa berkah bagi kami para pedagang,” ungkapnya.
Selain menonjolkan seni tradisional, pagelaran ini juga menjadi ajang silaturahmi antarkomunitas di Kota Madiun. Kehadiran berbagai kalangan, mulai dari pelajar, guru, pegawai negeri, hingga masyarakat umum, menunjukkan semangat gotong-royong yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
Lakon Sirnaning Angkara Murka yang diangkat dalam pagelaran ini membawa pesan penting tentang kemenangan kebenaran atas kejahatan. Nilai-nilai yang disampaikan melalui wayang kulit ini sejalan dengan semangat peringatan HUT Korpri, HUT PGRI, dan Hari Guru Nasional, yaitu menguatkan peran pelayanan dan pendidikan dalam membangun masyarakat yang harmonis dan berintegritas.
Acara ditutup dengan antusiasme tinggi dari penonton yang memberikan apresiasi kepada para seniman dan dalang. Dengan suksesnya pagelaran ini, Pj Wali Kota Madiun berharap seni budaya tradisional akan terus dilestarikan dan dijadikan sebagai sarana untuk mempererat persatuan di tengah masyarakat. (Red)